Lihat ke Halaman Asli

Candika Putra Purba

Pengajar Bahasa Indonesia

Dewasa dan Kecewa

Diperbarui: 31 Maret 2022   10:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pribadi

Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak seindah yang kukira
Takut tambah dewasa
Takut aku kecewa
Takut tak sekuat yang kukira

Penggalan lagu yang baru saja merakyat dan mulai menghiasi telinga masyarakat Indonesia. Lagu lantunan Idgitaf ini memang menarik. Bukan hanya karena suaranya yang nyaman untuk di dengar, namun tema dan lirik yang ia suguhkan juga menarik, menusuk hati pendengar, dan membuat jiwa pendengarnya menjadi sadar. Kata-kata dalam lirik lagu tersebut tidak sulit untuk dipahami, semuanya bermakna denotasi, tak ada kiasan dan semuanya disampaikan secara gamblang.

Dalam lagu tersebut, Idgitaf seakan bercerita bagaimana proses kehidupan seorang manusia. Mungkin, dalam hal ini Idgitaf hendak bercerita tentang kehidupannya, namun tanpa sengaja ia juga sedang menceritakan tentang kehidupan setiap pada manusia, yang sedang bertumbuh dalam zaman ini.

Pada kenyataannya, memang banyak manusia yang takut menjadi dewasa. Dan, kalau dilihat dari lirik tersebut, Idgitaf menyandingkan dewasa dengan kecewa. Seolah-olah kedua hal tersebut tidak terpisahkan. Padahal, sebuah rasa kecewa tidak hanya timbul ketika dewasa. Rasa kecewa tak pernah memandang umur, dia hinggap dalam segala usia. Namun, jika dalam konteks ini, Idgitaf mungkin banyak menemukan kekecewaan ketika hendak beranjak dewasa.

Menjadi dewasa adalah sebuah proses yang harus dialami oleh manusia. Itu adalah peristiwa alami yang dirasakan manusia sejati. Menjalani proses inilah yang cukup sulit untuk dinikmati. Bergumul dengan pekerjaan, bergumul dengan kepribadian, dengan uang, dengan masa depan, dan banyak hal lagi. Secara alami, pemikiran tentang hal itu selalu datang ke pikiran manusia. Tidak bisa disangkal dan harus di hadapi.

Sebenarnya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk menjalani masa dewasa. Selain menerimanya, kita harus memandang dari sisi positifnya. Kita tahu, kalau setiap hal pasti punya sisi positif dan negatifnya dan ketika menjalani proses menjadi dewasa, mari kita menggunakan pandangan yang positif agar kita bisa mencintainya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline