Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli mengunjungi Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan, Medan pada 17 Juni 2016 lalu. Dalam kunjungannya tersebut Menko Rizal menyerahkan bantuan kepada warga Kampung Nelayan berupa dua unit kapal untuk sekolah anak nelayan, 1.000 paket sembako, dan sejumlah buku untuk perpustakaan terapung di kampung tersebut. Diharapkan anak-anak nelayan semakin semangat bersekolah.
Kampung Nelayan, Kecamatan Medan Belawan dipenuhi rumah terapung yang terbuat dari papan dan tonggak kayu sebagai pondasi. Potongan-potongan kayu disusun membentuk jalan.
Turut hadir dalam penyerahan bantuan itu rombongan Kemenko Maritim dan Sumber Daya, terdiri dari Penasihat Menko Maritim dan Sumber Daya Otto Hasibuan, Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim Safri Burhanuddin, Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kemasyarakatan Elly Oemar, Staf Khusus Menko Maritim dan Sumber Daya Bidang Kelembagaan Ahmad Fachruddin, serta Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim pada Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek dan Budaya Maritim TB Haeru Rahayu.
Hadir pula Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, Direktur Utama PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar Group) MP Tumanggor, Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatera Utara Zony Waldi, Dannlantamal I Belawan Kol Marinir Widodo, serta ratusan masyarakat Kampung Nelayan. Menko Rizal memusatkan perhatian kepada anak-anak nelayan. Terdapat 16 juta keluarga nelayan dengan kehidupan belum sejahtera.
Menanggapi hal tersebut, pemerintah bertekad agar keluarga nelayan memiliki kehidupan yang lebih baik. Caranya adalah memanfaatkan kekayaan laut dengan sebesar-besarnya memerangi illegal fishing. Sebelum kapal asing yang mencuri ikan di laut Indonesia ditangkap dan ditenggelamkan, nelayan butuh waktu tiga jam untuk mendapatkan ikan. Kini dalam tempo satu jam, ikan sudah didapat. Dengan demikian waktu untuk keluarga lebih banyak dan pendapatan lebih baik.
Pemerintah juga memberikan bantuan asuransi dan biaya pendidikan. Sebab banyak anak nelayan yang berpendidikan rendah tidak memiliki kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat anak menginjak dewasa, sang ayah mengajaknya melaut. Terima kasih kepada keluarga nelayan yang merelakan anaknya untuk bersekolah. Jika generasi yang akan datang ingin maju, salah satu caranya melalui pendidikan. Asal ada kesempatan, terlebih banyak anak yang pintar.
Buktinya adalah dua pelajar asal Kampung Nelayan, yakni Lili Anggraini dan Rindu Febrian Ananda yang berhasil memperoleh beasiswa di Politeknik Kelautan dan Perikanan Sidoarjo. Selain itu dua pelajar lain masih menunggu hasil kelulusan di Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta. Mereka patut dijadikan contoh bagi nelayan lain untuk tidak menomorduakan pendidikan.
Menko Rizal menekankan kepada pemprov Sumut dan pemkot Medan untuk meningkatkan kualitas lingkungan pendidikan di Kampung Nelayan.
Gubernur Sumut Tengku Erry juga ingin meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menyekolahkan anak-anak Kampung Nelayan ini. Pemerintah menyediakan beasiswa baik melalui pemprov atau pemkot.
Tidak hanya itu, pemprov Sumut juga akan menyerahkan asuransi bagi 60.500 nelayan. Program tersebut menyempurnakan program asuransi nelayan Sumut yang sebelumnya telah digulirkan pemprov Sumut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H