[caption caption="Lokasi Swiss-Belhotel Pondok Indah mudah diakses"][/caption]Ingin mencoba suasana akhir pekan yang berbeda selain ke mall atau bersantai di rumah? Segera langkahkan kaki ke Swiss-Belhotel Pondok Indah, rumah kedua untuk Anda yang ingin menyegarkan pikiran.
Menginjakkan kaki di Swiss-Belhotel Pondok Indah pada 9 April lalu seketika membuat saya merasakan suasana rumah. Kami dari Kompasiana yaitu saya, Arum, Ahyar, dan Detha disambut dengan penuh kehangatan oleh Public Relations Manager Swiss-Belhotel Pondok Indah Michel Atihuta. Beliau mengajak kami mengelilingi hotel yang beroperasi pada 18 Maret tersebut. Swiss-Belhotel Pondok indah terdiri dari 9 lantai. Di lantai 9 terdapat meeting room yang biasanya difungsikan sebagai acara kantor. Total ada 159 kamar di semua lantai.
[caption caption="Meeting room yang berkapasitas 200 orang"]
[/caption]Terdapat tujuh meeting room, satu meeting room berkapasitas 200 orang sementara yang lainnya berkapasitas 10-40 orang. Tersedia balkon yang digunakan untuk menghirup udara sejenak setelah seharian meeting atau merokok. Jika meeting diadakan tiga hari, perusahaan mengambil paket meeting dan menginap. Namun jika meeting diadakan selama satu hari, tidak perlu mengambil paket menginap. “Dalam sebulan antara yang menginap dan meeting tetap lebih besar yang menginap,” tutur Michel.
[caption caption="Two Bedroom Suite"]
[/caption]Selanjutnya Michel menunjukkan superior deluxe twin room yang berisikan dua ranjang. Perbedaan dengan deluxe twin room terletak pada room size, sekitar 2-3 meter. Selain itu terdapat tipe kamar lainnya, yaitu grand deluxe, one bedroom suite, dan two bedroom suite. Michel menyampaikan permintaan paling banyak berasal dari corporate. Selain itu long stay dari tamu Jepang yang bekerja di perusahaan oil dan mining di sekitar Pondok Indah. Kawasan ini juga dari dulu dihuni oleh komunitas Jepang.
[caption caption="Bahasa Jepang yang memudahkan komunikasi untuk tamu Jepang"]
[/caption]Untuk menyesuaikan dengan market Jepang, Swiss-Belhotel Pondok Indah menampilkan ornamen origami yang ditempelkan di dinding dan aksen di lemari. Selain itu informasi dalam bahasa Jepang untuk memudahkan komunikasi. Orang Jepang senang karena feels like home. Biasanya mereka long stay selama setahun, sudah seperti rumah sendiri. Swiss-Belhotel menyarankan orang Jepang tersebut untuk mengambil one bedroom atau two bedroom. Pertimbangannya ada ruangan untuk menerima tamu. Tersedia juga menu breakfast, seperti bento, sushi, dan sashimi.“Two bedroom suite ini paling tinggi kelasnya, sudah free bar, laundry, dan breakfast. Harga long stay spesial, beda,” kata Michel.
[caption caption="Lobby yang luas"]
[/caption]Sementara itu two bedroom suite biasanya dipilih family. Tersedia connecting door walaupun persentase kamarnya tidak banyak. Menurut Michel, permintaan paling banyak pada tipe kamar deluxe dan grand deluxe. Weekend lebih banyak dihuni family karena ada fasilitas kolam renang. Tepi kolam renang juga bisa dijadikan lokasi wedding dengan konsep outdoor.
Rencananya pada bulan Agustus akan ada pasangan yang menikah dengan konsep outdoor di Swiss-Belhotel Pondok Indah. Sementara Swiss Cafe biasanya difungsikan untuk arisan atau acara keluarga dengan pemandangan menghadap kolam renang. Menariknya Swiss Cafe ini dikelilingi kaca supaya bisa melihat ke luar dan terasa nyaman. “Selama ini restoran yang ada begitu-begitu saja,” tutur Michel.
[caption caption="Kolam renang yang menyejukkan "]
[/caption]
[caption caption="Fasilitasi gym "]
[/caption]
[caption caption="Jamu sebagai pilihan menu breakfast"]
[/caption]Swiss-Belhotel Pondok Indah yang merupakan hotel bintang empat ini dilengkapi dengan fitness centre. Rencananya dibuka kelas yoga. Tamu yang mengambil paket long stay dapat menikmati fasilitas fitness centre dan kolam renang. Kolam renang ini juga dibuka untuk umum dengan pembayaran per kedatangan. Efeknya adalah hotel terlihat ramai dan itu bagus. Sementara itu apabila ada tamu yang vegetarian bisa memesan menu vegan. Menu itu dibuatkan by request. “Healthy food, healthy juice ada,” tutur Michel.