Lihat ke Halaman Asli

Karya Raksa

Pedagang

Jari Sakti

Diperbarui: 14 Februari 2024   08:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tibalah aku disebuah bilik
lirih matapun mengarah delik
apalah aku siapakah dirimu
pikirmu akan apa pilihku

sebuah langkah yg perlahan
meniti pada sebuah tujuan
5 tahun mendatang sebuah kemenangan rakyat,
makmurkah atau kian meratap

demi rakyat teriakmu,
demi kesejahteraan rayumu,
berdiri kokoh dibawah terik mentari,
seolah kau makhluk hakiki seorang pemimpin bestari

hingga kami meyakini
dirimu lah utusan ilahi
berlaku selayak ksatria membumi,
berhati kasih bak nabi

hingga masa itu terjadi
tak sanggup kami berkata-kata,
demi negeri terangmu pada kami,
untuk negara sampai kami tak berdaya

kini
terperangahlah aku berserta rakyat-rakyatmu,
saat jari-jari itu menunjuk kesegala arah tanpa menengok,
betapa rendahnya semua ketika engkau duduk dikursi nomor satu,
hilang ingatanmu kini lantang serta rayumu hanya sebuah olok-olok,

Sindang Laut, 14 Febuari 2024




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline