Lihat ke Halaman Asli

Alergi Makanan, Sebuah Faktor "Mengecilkan Perut" & "Menurunkan Berat Badan" Tersembunyi

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Bekerja sebagai fitness coach, saya sering mendengar keluhan seperti, “Saya sudah mengikuti diet sehat dan makan makanan sehat setiap hari. Tetapi tetap saja saya kesulitan menurunkan berat badan dan membakar lemak di perut saya tidak berkurang.”

Jika ini terdengar seperti anda, salah satu penyebab yang mungkin adalah alergi makanan. Alergi yang dimaksud disini bukanlah anda mengalami demam atau gatal-gatal setiap kali anda memakan makanan tertentu. Alergi yang dimaksud jauh lebih tersembunyi sehingga anda bahkan mungkin tidak menyadarinya.

Konteks dari alergi disini adalah tubuh anda tidak bisa mencerna nutrisi yang terkandung di dalam makanan tertentu dengan baik. Keadaan akan menjadi lebih buruk jika ini berlangsung terlalu lama karena bukannya menyerap nutrisi makanan tersebut, tubuh anda malah membuat antibodi untuk melawan nutrisi yang terkandung dalam makanan tersebut.

Mengapa demikian? Anda mungkin bertanya. Jika anda pikirkan, hal ini sebenarnya logis. Karena tubuh anda tidak bisa mencerna nutrisi makanan itu dengan baik, tubuh anda cukup pintar (atau mungkin tidak) untuk menyimpulkan bahwa nutrisi tersebut adalah kontaminan asing. Hal ini menjelaskan antibodi dan tanggapan tubuh yang agresif.

“Jika itu yang terjadi, tidak masalah, saya hanya perlu makan lebih banyak” Mungkin anda berpikir demikian tapi kejadiannya tidak sesederhana itu. Ketika tubuh anda sibuk menyerang "kontaminan asing", tubuh anda memiliki lebih sedikit waktu untuk melakukan hal lain yang lebih penting untuk membakar lemak, menurunkan berat badan, dan membentuk otot, seperti memproduksi growth hormone (hormon pertumbuhan) atau mentransport nutrisi dan produk buangan menuju dan dari sel otot anda.

Bukan hanya itu, tubuh anda sebenarnya mengalami stres ketika berusaha melenyapkan semua "kontaminan asing". Alhasil, produksi hormon stres semakin tinggi. Dan sayangnya, hormon ini memicu penimbunan lemak di daerah perut anda.

Jadi, sekarang anda sadar bahwa alergi makanan, di antara hal-hal lainnya, mungkin merupakan masalah utama di belakang lemak perut anda. Kemudian, apa yang bisa kita lakukan?

1. Coba untuk makan makanan yang berbeda setiap hari

Karena tubuh anda memiliki kecenderungan untuk membuat antibodi jika anda makan makanan tertentu terlalu sering. Contohnya, jika anda makan ayam hari ini, coba untuk menghindari makan ayam keesokannya. Anda boleh makan ayam lagi sehari setelahnya.

2. Hindari produk-produk susu dan gandum.

Alasannya karena kebanyakan orang sebenarnya alergi terhadap susu dan gandum. Mengapa demikian? Kebanyakan orang, kemungkinan besar termasuk anda, telah lama hidup dengan produk susu dan gandum setiap harinya (susu, roti, sereal,nasi, dsb) dan anda sudah tahu apa yang akan terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang sama setiap hari (petunjuk, lihat nomor 1 di atas)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline