Perubahan zaman sudah barang tentu juga akan berdampak pada perubahan gaya hidup individu maupun masyarakat. Di era yang serba instant dan digital ini, pola membaca masyarakat juga berubah. Membaca tidak lagi bergantung pada barang cetakan, seperti buku atau majalah, tetapi dapat dilakukan melalui benda kecil ajaib yang kini selalu menemani kita, yaitu smartphone.
Dengan meluasnya akses internet berkecepatan tinggi serta makin bersahabatnya harga kouta internet dan harga Smartphone, menyebabkan semakin banyak anggota masyarakat yang dapat menikmati kemudahan mendapatkan informasi mengenai apapun termasuk buku digital.
Perubahan ini tentunya juga disadari oleh Toko Buku Gramedia. Perlahan lahan mereka mulai berbenah terhadap design dari gerai toko bukunya. Sejak tahun 2015 lalu, Toko buku Gramedia perlahan lahan mulai mengubah imagenya dari toko buku menjadi Gramedia store yang tidak berfokus pada buku semata tetapi pada berbagai hal yang berkaitan dengan lifestyle.
Logo toko buku Gramedia pun mengalami perubahan secara signifikan dan tampil secara modern. Konon logo barunya ini memiliki makna sebagai suatu hal yang berkaitan dengan perubahan, fleksibilitas, kreativitasitas dan inspirasi.
Di bulan Februari 2017, Gramedia Store juga hadir di Kota Harapan Indah, Bekasi. Menempati sebuah gedung berlantai 3. Gerai Gramedia ini tampil seperti layaknya sebuah mall. Tiap lantai menghadirkan "barang dagangan" yang berbeda. Misalnya lantai 1 berfokus pada souvenirs dan mainan anak anak. Di lantai 2, menariknya tersedia suatu galeri yang diberi nama UMKM Creative yang menjual berbagai karya UKM, berupa busana dan aneka kerajinan. Di lantai yang sama juga terdapat galeri mini yang memajang berbagai lukisan. Bahkan disana juga tersedai beberapa gerai makanan ringan yang dapat dmanfaatkan untuk menghilangkan kebosanana saat menunggu anggota keluarga atau teman yang sedang berbelanja.
Toko buku Gramedia melalui perubahannya menjadi Gramedia Store, kini bukanlah sebagai sebuah toko buku yang sangat mengandalkan pada penjualan buku semata. Space atau area yang menjual buku tidaklah lagi dominan. Di Harapan Indah, bahkan di lantai yag sama, ia juga berbagi space dengan alat tulis dan fancy , perlengkapan bayi, perlengkapan komputer, tas, ransel hingga peralatan outdoor adventure.
Apa yang dilakukan oleh Toko buku Gramedia tersebut pada dasarnya merupakan langkah antisipatif dan adaptif terhadap perubahan konsumenya. Hal ini sejalan dengan berbagai pandangan para ahli manajemen yang berkaitan dengan perubahan. Misalnya Arie de Geus, menyatakan bahwa perusahaan itu memiliki sifat layaknya seperti makhluk hidup (a living organism) yang memiliki siklus kehidupan seperti lahir, sakit , tua dan bisa mati. Menurutnya, learning dan Innovation adalah salah satu hal yang bisa memperpanjang umur kehidupan suatu perusahaan. Sementara itu, J. Stewart Black dan Hall B Gregersen dalam bukunya "It Starts With One" juga mengisyaratkan perlunya suatu kemampuan untuk melakukan perubahan secara antisipatif.
Kemampuan untuk berubah dan adaptif memang mutlak diperlukan oleh kita semua. Saya teringat dengan apa yang disampaikan oleh tokoh evolusi, Charles Darwin dalam buku klasiknya "On the Origin Of Species, terbitan tahun 1859 yang menyatakan, hanya yang adaptif-lah yang mampu bertahan terhadap perubahan, bukan yang paling kuat !
Mau bertahan ? Selalulah bersiap diri untuk berubah dan beradaptasi ! (coach juli nugroho)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H