Lihat ke Halaman Asli

Juli Nugroho

Brand-Marketing-Service Excellence Professional.

Merek dan Manfaatnya Bagi Pemasaran

Diperbarui: 17 Juni 2015   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari hari kita saat ini, hampir selalu kita dikelilingi oleh berbagai merek (brand). Lihat saja, kita tidur diatas kasur bermerk. Saat kita bangun dan mandi pagi, kita gunakan sabun bermerk Lux ataupun Nuvo. Menggosok gigi dengan pasta gigi Pepsodent atau Enzim. Keramas dengan Shampoo Sunsilk atau Pantene. Baju yang kita kenakan juga memiliki merek Batik Keris atau Zara. Saat sarapan kita menikmati secangkir teh Sari Wangi atau kopi Nescafe, sambil makan roti Sari Roti atau roti produksi rumahan bermerek Sally roti. Saat berpergian kita gunakan kendaraan entah motor Suzuki ataupun mobil Toyota Innova. Diperjalananpun kita juga melihat papan iklan dengen berbagai merek. Saat haus dijalan, tak lupa kita beli minuman Teh Botol ataupun merasakan segarnya Minutes Maid

Mengapa hal ini dapat terjadi ? Karena saat ini hampir semua barang yang diproduksi oleh suatu produsen pasti memiliki merek. Bahkan barang barang komoditaspun seperti gula, beras, dan garam-pun, saat ini juga telah diberi merek.

Apakah merek (brand) itu ? Menurut, Philip Kottler,seorang pakar ilmu pemasaran modern, Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah , lambang, atau rancangan (atau kombinasi dari semuanya)yang dimaksudkan untuk menyatakan barang atau jasa dari suatu penjual dan untuk membedakan dari para pesaingnya. Biasanya merek yang kiota kenal berupa suatu logo beserta perangkat perangkatnya (yang berupa tulisan, warna, bentuk dsb)

Dalam pemasaran, merek memiliki kedudukan yang sangat penting. Dengan merek konsumen dapat membedakan antara suatu produk dengan produk lainnya. Biasanya konsumen akan membeli sesuatu yang telah mereka kenal sebelumnya. Merek yang terkenal akan cenderung untuk dipilih oleh konsumen, karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang mereka kenal. Melalui merek, konsumen dapat dengan mudah dapat membedakan kesan kualitas antara suatu produk dengan produk lainnya. Selain itu, Merek yang kuat akan memberikan rasa percaya diri bagi konsumen dalam mengambil keputusan saat melakukan pembelian.

Sesungguhnya perang pemasaran merupakan perang antar merek ! Pengusaha menyadari bahwa merek merupakan aset perusahaan yang sangat bernilai. Bahkan mereka juga semakin sadar bahwa salah satu cara untuk menguasai pasar adalah dengan memiliki merek yang dominan di pasar.

Stephen King, seorang praktisi pemasaran dari Inggris menyatakan bahwa produk adalah sesuatu yang dibuat di pabrik, sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Produk bisa ditiru kompetitor sedangkan merek itu unik. Produk bisa dengan cepat ketinggalan zaman, sedangkan merek yang berhasil tak terhingga masanya.

Kutipan diatas nampaknya benar sekali. Coba kita lihat umur Coca Cola sudah lebih dari 100 tahun sejak pertama kali diluncurkan ke pasar. Sabun Ivory diluncurkan ke pasar tahun 1881. Di Indonesia sendiri banyak produk yang umurnya sudah lebih dari seperempat abad, misalnya Teh Botol Sosro, SuperMi, Sido Muncul, dsb. Mereka tetap eksis, meskipun banyak pemain lain yang memasuki kategori produk yang sama.

Di Indonesia sendiri banyak juga merek yang mati atau redup dari pasaran. misalnya saja Green Spot dan 7UP yang di era 70an sangat populer sebagai minuman ringan, sekarang akan sangat sulit untuk ditemukan. Contoh lainnya adalah Salam Mie ataupun Mie Selera Rakyat di kategori mi instant.

Nah agar merek dapat bertahan dan dapat beradaptasi dengan perubahan, merek harus dirawat dan memerlukan komitmen dari manajemen puncak. Membangun merek (brand building) bukanlah pekerjaan mudah dan tentunya juga memerlukan sumber daya memadai (baik berupa tim yang mengelola, strategi maupun anggaran promosi). Membangun dan memelihara brand juga memerlukan kesiapan untuk berpikiran jangka panjang dan mengesampingkan tujuan jangaka pendek. Karena ada kalanya aktifitas yang mengejar profit jangka pendek semata secara tidak langsung dapat menghancurkan strategi jangka panjang merek yang bersangkutan.

Untuk itu, jagalah merek anda. Rencanakan merek anda (brand plan) dengan sebaik baiknya, agar merek anda dapat menjadi pundi pundi uang anda secara berkesinambungan.

Kiat bagaimana membuat merek dan bagaimana membangun merek akan disampaikan dalam tulisan kolom berikutnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline