Lihat ke Halaman Asli

Hening di Kepala Ricuh

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hening menjadi sisa pelarian dari jejak yang sulit ditelan oleh kerongkongan kering yang gaduh, merayapi tembok bercat putih yang dinodai tapak kaki kelabu. Kadang hening hanyalah sebuah imajinasi, tak nyata, sebab di antara keheningan masih ada kepala yang ricuh.

Semut-semut berbaris saling dorong di kolong kasur, cicak berdecak saat melahap nyamuk. Televisi enggan berkedip, menayangkan sekotak teri nasi yang mendesis. Mataku pejam, tenggelam di dasar ceruk mimpi yang lepuh.

***

19-20 Juli 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline