Lihat ke Halaman Asli

Endah Wardani

mahasiswa

Urin Kelinci, Nasi Basi dan Tetes Tebu untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman

Diperbarui: 7 Februari 2021   13:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Indonesia merupakan negara agraris yang terletak didaerah tropis dan memiliki tanah yang cukup luas. Dalam kondisi ini mempermudah Indonesia untuk mengembangkan berbagai macam produk pertanian. Tanaman hortikultura terutama tanaman sayur daun merupakan produk pertanian yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas sayuran di Indonesia adalah dengan memberikan pupuk organic cair dari urin kelinci.

Pupuk organic cair akan mempermudah tanaman dalam penyerapan unsur hara. Pupuk cair lebih mudah dimanfaatkan oleh tanaman karena unsur haranya mudah terurai. Pupuk organic cair dari urin kelinci mempunyai kandungan unsur hara yang tinggi yaitu N 4%; P2O5 2,8% dan K2O 1,2% dan memiliki bahan organic sebesar C/N 10-12% dan pH 6,47-7,52 lebih tinggi dibandingkan dengan unsur hara dari urin sapi dan kambing.

Manfaat kotoran kelinci terhadap produksi tanaman, antara lain :

  • Menghasilkan produksi tanaman yang lebih baik lagi
  • Mengurangi penggunaan pupuk kimia
  • Lebih aman untuk dikonsumsi

Selain dapat meningkatkan produksi tanaman, urin kelinci juga dapat memperbaiki sifat tanah, antara lain :

  • Dapat meningkatkan kesuburan tanah
  • Mengurangi terjadinya erosi
  • Mempermudah penyerapan air hujan
  • Memperbaiki kemampuan tanah dalam mengikat air.

Cara mudah untuk mengumpulkan urin kelinci adalah cukup meletakkan wadah dibagian bawah kandang kelinci. Jika sudah terkumpul urin kelinci dapat dipindahkan kedalam ember atau jerigen. Biasanya 1 ekor kelinci dapat menghasilkan 150 cc urin per hari.

Cara membuat pupuk organic cair dari urin kelinci adalah dengan menambahkan sisa nasi basi kedalam 1 jerigen urin kelinci. Nasi basi ini berperan sebagai mikroorganisme lokal (MOL) yang  berfungsi sebagai bioaktivator dalam merombak urin kelinci. MOL nasi basi ini mengandung N 4,03%: P 6,10% dan K 7,30%. Selain nasi basi dapat juga ditambahkan tetes tebu yang berperan dalam pertumbuhan mikroba, karena mengandung unsur hara karbon dalam proses fermentasi. Setelah semua bahan tercampur, jerigen dapat disimpan kedalam ruangan yang gelap selama 2-4 minggu agar dapat digunakan. Pemberian pupuk cair dari urin kelinci ini adalah sebanyak 4-5 liter/0,1/ha. Pemberian pupuk cair terhadap tanaman dapat dilakukan satu kali dalam seminggu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline