Perkuliahan di kampus Universitas Al-Azhar Indonesia sudah dimulai sejak 3 minggu yang lalu, dan salah satu mata kuliah yang menarik pada semester ini adalah Literasi Komputasi.
Literasi komputasi termsuk dalam rangkaian mata kuliah umum setingkat universitas yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswa yang menjalankan studi di salah satu kampus swasta Islam terbaik di Jakarta, Universitas Al-Azhar di Indonesia. Mata kuliah literasi komputasi ini semula bernama Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (TIK), karena teknologi informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari 7 elemen dasar UAI, sehingga menjadi mata kuliah wajib.
Pengembangan mata kuliah baru berbasis KKNI menuntut setiap mahasiswa untuk memiliki keterampilan dan konsep teknologi informasi yang baik, dan ketentuan ini pastinya berkaitan dengan komputer, sehingga menjadi dasar perubahan nama menjadi Computational Literacy atau literasi komputasi.
Dalam perkuliahan ini, mahasiswa tidak hanya belajar bagaimana menggunakan teknologi yang tersedia, tetapi juga dilatih untuk menggunakan pemikiran komputasional untuk memecahkan masalah dan membuat produk literasi komputasi. Dan yang menjadi hasil dari mata kuliah literasi komputasi ini adalah bahwa, mahasiswa perlu membuat infografis dan video animasi.
Ditinjau secara teoritis, dengan berpikir komputasional seseorang dapat terbantu atau menjadi lebih mudah melakukan observasi masalah, mencari solusi permasalahan, atau memecahkan permasalahan, serta dapat mengembangkan solusi atau pemecahan masalah. Lebih dari itu, berpikir komputasional mengasah setiap orang untuk dapat berpikir lebih efektif dan efisien.
Dengan memahami literasi komputasi ini, banyak benefit yang diperoleh, diantaranya, jika diperhatikan dengan cermat, literasi komputasi juga bermanfaat untuk melatih otak manusia agar menjadi terbiasa berpikir secara logis, kreatif, dan tertata, karena adanya sistem yang terstruktur.
Selain itu, literasi komputasi dapat membantu manusia dalam merumuskan permasalahan dengan cara menguraikannya menjadi elemen-elemen yang lebih kecil, sehingga dengan demikian kita akan lebih mudah untuk mengaturnya dan menentukan solusinya
"Berfikir komputasi dapat diterapkan dengan atau tanpa menggunakan komputer tetapi sering dijalankan atau dioperasionalkan dengan pemrograman komputer. Ilmu komputer dapat menyelesaikan masalah yang mendesak untuk mendefinisikan yang penting dari pengalaman manusia. Ilmu komputer dapat diartikan atau didefinisikan sebagai studi tentang komputer, software, perangkat keras, proses algoritma, dan dampak pada masyarakat." (2 Jill Jones, Dennis Mccowan, and Chris Stephenson, For K -- 12 Computer Science: Of the, Computer, n.d.)
Berpikir komputasi umumnya mengacu pada kemampuan berpikir dalam istilah komputasi, prosedural, atau algoritma untuk pemecahan masalah.
Teori yang disampaikan dalam perkuliahan di salah satu kampus swasta Islam terbaik di Jakarta, Universitas Al-Azhar Indonesia, ini menjelaskan bahwa literasi komputasi kognitif adalah cara kita menerapkan pemrograman untuk memperluas pemikiran kita. Bahwa aspek literasi komputasi ini difokuskan pada penerapan pemrograman untuk masalah dan konteks yang berbeda untuk menyelesaikan tugas yang tidak dapat dilakukan tanpa komputasi.