Lihat ke Halaman Asli

Menulis Kreatif di Era Milenial

Diperbarui: 18 Maret 2020   00:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Di era milenial, akhir-akhir ini banyak ditemui penulis-penulis muda yang menghasilkan karya satranya melalui buku atau media sosial. Menjadi seorang penulis yang hanya karena hobi atau menjadi penulis professional adalah suatu profesi yang tidak bisa dianggap remeh. 

Apakah itu menulis buku, website, atau penulis blog, quote, puisi di media sosial. Menjadi seorang penulis di era milenial dengan kemajuan teknologi canggih, dapat memberikan keuntungan secara materi yang lumayan. Kunci dari menulis adalah menjadi pembaca yang baik dan konsisten dalam menulis.

Namun ada saja yang menjadi kendala ketika mencoba menulis secara konsisten. Misalnya, mati ide, kebuntuan pada saat menulis. Banyak orang yang memiliki gagasan. 

Tapi bingung, tidak mengetahui bagaimana caranya untuk menuangkan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan. Bingung, bagaimana mengawalinya dan mengakhirinya.

Menjadi seorang penulis professional juga membutuhkan skill menulis yang baik supaya kualitas tulisan kita juga layak dihargai dan menarik orang lain untuk selalu membacanya.

Untuk memompa semangat supaya konsisten dalam menulis, beberapa hal yang harus diperhatikan:

Percaya Diri, Memupuk rasa percaya diri dalam pribadi masing-masing merupakan salah satu kunci sukses, bahwa setiap masing-masing pribadi mempunyai keunikan dan ciri khas yang berbeda. Menanamkan mindset untuk menjadi mental juara. Karena orang lain bisa, tentu kita pun jg pasti bisa.

Membaca, Jika ingin menjadi penulis jadilah pembaca yang baik. Tanpa membaca kosakata yang dimiliki minim. Semakin baca membaca, semakin bertambah bahan dan lancar dalam menulis. Karena jika kurang dalam membaca kualitias dalam menulis pun juga kurang bagus.

Belajar dari pengalaman, karena dengan gagal menulis kita akan mendapatkan pengalaman baru. Bukan hanya pengalaman pribadi, namun juga belajar dari pengalaman orang lain. Misalnya, sharing dengan seseorang yang dianggap lebih pengalaman dalam dunia menulis, mengikuti kelas belajar membaca dengan mentor penulis yang sudah makan garam.

Jangan takut, karena gagal adalah hal yang lumrah. Melatih terus menerus supaya kualitas menulis bagus. Mengungkapkan apa saja ke dalam hal-hal yang bersifat positif. Sebab, jika tidak diekspresikan segalanya akan menjadi uneg-uneg. Jadi jangan takut salah dalam proses menulis

Manajemen waktu, memberikan estimasi waktu untuk tetap konsisten dalam menulis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline