Lihat ke Halaman Asli

Kesibukan Berpengaruh terhadap Eritrosit?

Diperbarui: 25 November 2017   19:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo, semua! Kembali lagi bersama aku, Clodya. Di kesempatan kali ini, aku akan membahas mengenai faktor yang lebih menyebabkan eritrosit menjadi cepat lelah, apakah karena usia eritrosit yang tidak sampai 120 hari atau karena dewasa ini orang jauh lebih sibuk sehingga butuh banyak energi. Sebelum masuk ke pembahasan, ada baiknya kalau kita mengenal apa itu eritrosit. Eritrosit berasal dari bahasa Yunani, yakni erythros yang berarti merah dan kytos berarti selubung sel darah. 

Eritrosit adalah bagian utama dari sel darah yang jumlahnya paling banyak dan memiliki fungsi untuk membawa oksigen dan nutrisi untuk jaringan -- jaringan tubuh melalui darah. Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf, yang merupakan sel gepeng berbentuk piringan dengan bagian tengahnya di kedua sisinya mencekung. Dalam eritrosit terkandung hemoglobin, sebuah molekul yang bisa bekerja mengikat oksigen. Hemoglobin akan diambil dari paru --paru , dan oksigen akan dilepaskan ketika eritrosit melewati pembuluh kapiler. Hemoglobin terbuat dari zat besi, maka dari itu hemoglobin bisa berwarna merah.

Proses pembentukan eritrosit disebut eritropoisis. Setelah beberapa bulan kemudian, eritrosit terbentuk di dalam limfa , hati , dan kelenjar sumsum tulang. Produksi eritrosit ini dirangsang oleh hormon eritropoietin. Setelah dewasa eritrosit dibentuk di sumsum tulang membranosa. 

Semakin bertambah usia seseorang, maka produktivitas sumsum tulangnya akan semakin turun. Kandungan sel darah merah dalam tubuh manusia ada sekitar 5 juta per milimeter kubik yang hanya bisa bertahan hidup selama 100 -- 120 hari, tetapi bila ada kelebihan jumlah oksigen dalam tubuh, akan terjadi peningkatan penghancuran sel yang disebabkan oleh neositolisis, sehingga umur sel darah merah bisa saja hanya sekitar 10 sampai 11 hari. 

Hal ini menunjukkan bahwa umur sel darah merah manusia bukan sesuatu yang pasti karena dapat disebabkan oleh faktor yang lain. Contohnya yaitu bayi yang baru lahir mempunyai sel darah merah yang hanya berumur sekitar 80 hari.

Sedangkan, proses pemecahannya adalah sel darah merah tua (berumur +- 120 hari) dihancurkan dalam hati oleh sel2 makrofag. Kemudian hemoglobin yang terdapat pada eritrosit akan diuraikan menjadi:

1. Globulin akan dimanfaatkan lagi untuk pembentukan Hb (haemoglobin) baru / antibodi

2. Fe2+akan diambil & disimpan di hati, kemudian akan dikirim ke sumsum tulang merah untuk pembentukan Hb baru dalam eritorsit (sel darah merah) yang baru

3. Hemin diubah menjadi

a. Bilirubin

Dioksidasi mejadi:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline