Lihat ke Halaman Asli

Clodia Cindy

2330203020110_Mahasiswa

UMKM terhadap Bank BI/Bank Sentral dan Dampak kebijakan Moneter

Diperbarui: 18 Oktober 2023   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

                   Dampak Kebijakan Moneter Dari Bank BI/Bank Sentral Terhadap UMKM

      Usaha Mikro,Kecil dan Menengah(UMKM) terkena dampak yang segnifikan dari adanya Kebijakan Moneter yang terjadi di Bank BI atau Bank Sentral. Perubahan suku bunga dan kebijakan Moneter dari Perusahaan besar membuat UMKM lebih rentan.

                       Dibawah ini Sebagian contoh dampak suatu kebijakan Moneter terhadap UMKM:

  • Suku Bunga Kredit: Kebijakan moneter mempengaruhi suku bunga, yang pada gilirannya memengaruhi suku bunga kredit yang ditawarkan oleh bank komersial. Penurunan suku bunga dapat mengurangi biaya pinjaman bagi UMKM, membuatnya lebih terjangkau untuk mendapatkan dana atau modal kerja.

  • Akses ke Pembiayaan: UMKM sering mengandalkan pinjaman bank untuk modal dan pertumbuhan. Kebijakan moneter yang ketat, seperti kenaikan suku bunga yang signifikan, dapat mempersulit akses UMKM ke pembiayaan. Sebaliknya, kebijakan moneter yang longgar dapat mempermudah akses mereka ke sumber pembiayaan.

  • Nilai Tukar: Perubahan dalam nilai tukar mata uang juga dapat mempengaruhi UMKM, terutama jika mereka terlibat dalam perdagangan internasional. Kebijakan moneter dapat memengaruhi nilai tukar mata uang nasional, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi harga produk UMKM dalam perdagangan internasional.

Inflasi: Bank Sentral bertujuan mengendalikan inflasi. Inflasi yang rendah dan stabil umumnya menguntungkan UMKM karena membantu menjaga daya beli konsumen dan stabilitas harga bahan baku.


  • Pertumbuhan Ekonomi: Kebijakan moneter juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Jika bank sentral mengambil tindakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi, ini dapat meningkatkan permintaan terhadap produk dan jasa UMKM.

  • Risiko Kredit: UMKM sering menghadapi risiko kredit yang lebih tinggi daripada perusahaan besar. Perubahan dalam kebijakan moneter dapat mempengaruhi risiko kredit yang dihadapi oleh UMKM, terutama jika suku bunga naik, sehingga membuat pembayaran pinjaman mereka lebih sulit.

  • Dalam konteks ini, UMKM perlu memantau perubahan dalam kebijakan moneter dan memiliki strategi keuangan yang kokoh untuk mengatasi dampaknya. Mereka juga dapat mencari alternatif pembiayaan, seperti investasi modal ventura, pinjaman berbasis aset, atau sumber pembiayaan berbasis teknologi, untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman bank tradisional.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline