Lihat ke Halaman Asli

Inilah Kekurangan Mengatur Stock secara Manual

Diperbarui: 29 Oktober 2019   13:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Stock merupakan aset berharga bagi perusahaan, dan dengan menjaga stock berarti Anda dapat menjaga uang Anda yang ada pada nilai inventory. Pastinya seluruh pemilik usaha dagang menginginkan efisiensi dalam pengelolaan tingkat stock.

Namun, masih banyak pelaku usaha yang melakukan menejemen stock secara manual, padahal kini dengan adanya perkembangan yang pesat dalam ilmu teknologi, pengaturan stock untuk perusahaan dagang dapat menjadi lebih mudah, cepat, dan rapi.

Selain itu, banyaknya fungsi fitur yang ditawarkan dapat membantu menghitung stock secara otomatis pada saat pembukuan transaksi penjualan dan pembelian. Nah, berikut ini adalah kekurangan dari pengelolaan stock secara manual yang sebaiknya Anda ketahui.

Kurangnya Efisiensi Dalam Pencatatan
Dengan melakukan pengaturan stock secara manual dengan media kertas dan dokumen akan mengurangi efisiensi dari kegiatan pembaharuan stock yang dilakukan dalam periode jangka waktu tertentu. Hal ini dikarenakan semua dilakukan dengan cara konvensional.

Jika dokumen hilang atau terdapat kesalahan pencatatan, maka data keseluruhan harus diperbaharui satu persatu, sehingga memperlambat dan mengganggu kegiatan penjualan maupun pembelian.

Terjadi Kelebihan atau Kekurangan Stock
Memiliki stock yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kehabisan persediaan. Maka, pelanggan sulit membeli produk dalam jumlah banyak yang dapat membuat toko online Anda kehilangan penjualan.

Di sisi lain, memiliki kelebihan stock dapat mengambil ruang gudang yang berharga dan menghabiskan biaya yang tidak perlu. Baik kekurangan atau kelebihan stock, semuanya akan berdampak tidak baik bagi pendapatan serta biaya yang harus dikeluarkan.

Jika semua masih dilakukan secara manual, sulit untuk Anda dalam melacak tingkat persediaan yang rendah serta mengatur pemesanan ulang secara otomatis untuk setiap produk.

Tidak Memiliki Sistem yang Terintegrasi
Dengan pengelolaan secara manual, sulit untuk Anda yang seharusnya mudah memberi tugas untuk setiap staff di online shop Anda sesuai dengan perannya masing-masing.

Tanpa adanya sistem yang terintegrasi, staff Anda sulit untuk dapat saling berbagi informasi dengan lancar kepada pelanggan, pemasok (supplier), dan lainnya. Tanpa cara ini, semua orang tidak akan memiliki visibilitas penuh perihal stock barang maupun setiap pesanan pelanggan.

Kemungkinan Terjadinya Overselling
Karena jumlah stock harus terus menerus disesuaikan setiap kali penjualan dilakukan. Maka, akan lebih memakan banyak waktu untuk mensikronisasi jumlah stock barang, terlebih bila Anda menjual produk di berbagai online sales channel yang berbeda-beda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline