Apa yang dilakukan seorang guru jika menemukan murid berperilkau buruk di kelas? Lakukan 4 alternatif ini.
Proses kegiatan mengajar di kelas adakalanya berlangsung tidak sebagaimana seharusnya. Lantaran ada saja murid yang menunjukkan perilaku yang bermasalah. Misalnya, enggan terlibat dalam aktivitas belajar, tidak acuh terhadap penjelasan guru, dan berupaya mengelak dari tugas.
Sebelum Anda mengambil langkah penanganan, perlu Anda ketahui bahwa ada tiga prinsip dalam menangani anak bermasalah di kelas.
Lubis Grafura dan Ari Wijayanti di dalam bukunya yang berjudul Pendidikan [Sebenarnya] Bukan Hanya Urusan Guru, menjelaskan tiga prinsip yang harus dipegang oleh guru ketika menemukan perilaku murid yang bermasalah, yaitu :
- Pertama, apa pun situasinya, percayalah bahwa ada jalan keluar.
- Kedua, penanganan harus segera dilaksanakan, jangan menundanya.
- Ketiga, perlunya penanganan permasalahan secara komprehensif.
Perilaku bermasalah di dalam kelas harus segera ditangani. Apabila hal itu dibiarkan akan mengganggu proses pembelajaran dan dapat merusak konsentrasi murid lainnya.
Gunakan 4 Alternatif
Untuk menetralkan perilaku buruk murid di kelas, seorang guru hendaklah mempertimbangkan beberapa alternatif berikut ini.
4 alternatif cara mengatasi murid bermasalah di kelas :
Berikan Isyarat
Anda diam sejenak sambil menatap murid yang bermasalah. Kemudian berikan beberapa isyarat. Misalnya, taruh jari telunjuk Anda tepat pada bibir sebagai isyarat untuk diam atau menggelengkan kepala untuk mengisyaratkan bahwa perilaku murid tersebut tidak seharusnya dilakukan di kelas.
Tindakan Teguran
Di dalam bukunya yang berjudul Mendidik Anak Bersama Nabi, Muhammad Suwaid menyampaikan mengenai teknik teguran satu menit. Setengah menit pertama, tegur perilaku yang keliru, tumbuhkan perasaan bersalah.
Setengah menit kedua, puji perilaku anak sebagai pelaku yang baik, hargai pribadi anak dengan citra diri positif. Setelah itu, Anda bisa mengingatkan kembali murid tersebut dengan aturan di kelas yang sudah disepakati bersama.
Teknik teguran satu menit ini biasanya dipraktekkan dalam pola pengasuhan antara orang tua dan anak. Akan tetapi, tak ada salahnya jika Anda mencoba teknik ini dalam pola komunikasi dengan murid di kelas.