Lihat ke Halaman Asli

Adik Kakak

Diperbarui: 24 Juni 2015   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13777177181697954427

Adik & Kakak satu Ibu satu Ayah yang memang satu Darah. Ketika Ayah mereka memberikan pekerjaan, pastinya mereka mengerjakanya secara bersamaan,  tapi ada kalanya dalam mengerjakan pekerjaan itu, Kakak memarahi Adiknya yang bersusah payah untuk mengerjakan pekerjaan yang mungkin sulit untuk si Adik kerjakan. Adikpun merasa di kecilkan namun karena posisinya sebagai Adik mau tidak mau menuruti Kakak yang lebih tua darinya, tapi Kakak tidak merasakan bagaimana perasaan Adiknya dan tetap mengatur dan katika salah memarahi Adiknya seolah-olah sebagai Ayah ketika Ayah tidak mendampingi mereka, trus dan trus begitu. Taklama kemudian Adik tidak tahan lagi dengan tingkah laku Kakak kepadanya. Ketika mereka mengerjakan pekerjaan yang seharusnya mengerjakannya secara bersamaan, Kakak tidak mau mengerjakan pekerjaan itu. Mereka bertengkar, hanya berdua dan tidak ada seorangpun melihan pertengkaran itu, akan tetapi mereka tak saling bertarung hanya mengeluarkan ocehan saja dan mengeluarkan air mata. Tiba di rumah Kakak dengan sadar tidak sadar menyapa Adiknya dan menanyakan sudah makan apa belum?, lalu Adikpun menyambut sapaannya, belum Kak yok makan yok Kak. Merekapun makan sambil tertawa, Seakan-akan tidak memiliki masalah sedikitpun. Mungkin dan memang benar kalau satu darah itu memiliki batin yang sangat kuat, kemarahan dan perbuatan yang memang tidak wajar dilakukan akan tetapi murah untuk di maafkan. Salam damaiiiii...

[caption id="attachment_275121" align="alignnone" width="320" caption="Adik & Kakak"][/caption]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline