Lihat ke Halaman Asli

Nilai dalam Naskah Kuno sebagai Pedoman Hidup Manusia Modern

Diperbarui: 27 Desember 2021   19:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Indonesia merupakan negara dengan budaya yang begitu beragam. Keanekaragaman budaya ini membuat Indonesia memiliki warisan budaya yang begitu melimpah. Salah satu warisan budaya tersebut adalah naskah-naskah kuno, baik dalam bentuk buku, lembaran, sampai lempengan kulit kayu yang berisi aksara kuno. 

Ilmu Filologi menjadi ilmu dalam memahami naskah-naskah kuno, terutama dengan turunan ilmu berupa kodikologi dan tekstologi. Kodikologi sendiri merupakan ilmu pernaskahan yang berfokus pada tubuh fisik naskah, sedangkan tekstologi secara khusus mempelajari isi dari teks naskah tersebut.

Dalam kahzanah pernaskahan, terdapat istilah transkripsi dan transliterasi. Kedua istilah tersebut berkaitan dengan penyalinan, pengalihaksaraan, atau pengalihejaan sebuah teks dalam sebuah naskah. 

Dengan adanya perkembangan teknologi, pekerjaan transkripsi dan transliterasi sebuah naskah dapat dilakukan dengan mudah tetapi tetap perlu ketelitian. 

Sebuah naskah kuno yang ditemukan perlu melewati proses transliterasi dan transkripsi sebagai arsip baru, dan naskah tersebut dapat juga digunakan sebagai bahan penelitian atau bahan penelusuran naskah lainnya.

Naskah kuno dapat dikatakan sebagai peninggalan budaya yang berisi norma, nilai, pemahaman, sampai informasi tertentu yang diturunkan dari generasi ke generasi. Namun jika melirik perkembangan zaman, generasi penerus sekarang dapat dikatakan tidak menaruh perhatian terhadap peninggalan budaya mereka. 

Padahal, di dalam naskah kuno terdapat banyak nilai-nilai yang dapat diadopsi di kehidupan modern saat ini. Mulai dari nilai-nilai yang berkaitan dengan hidup berketuhunan, sampai pada nilai-nilai hidup antar sesama manusia.

Salah satu contoh naskah yang mengandung nilai-nilai hidup yaitu naskah Wawacan Piwulang Istri Basa Sunda. Naskah tersebut secara garis besar berisi ajaran tentang berperilaku atau bersikap dalam hubungan suami istri. 

Di dalamnya juga terdapat sedikit tentang nasihat kepada anak-anak muda yang beranjak dewasa dan akan memilih pasangan hidup mereka. Nilai-nilai pada naskah tersebut dibagi menjadi 4 pupuh dan 16 perkara yang berisi ajaran kebudayaan Jawa, Sunda, dan Islam.

Potongan teks naskah di atas kurang lebih berisi tentang hidup yang harus tetap mengedepankan pada budipekerti atau sikap dan tingkah laku. Isitlah bahwa "jika tahu maka pahami, dan jika tidak tahu maka bertanyalah", itu merupakan nilai sikap sederhana yang sering diabaikan oleh orang modern saat ini. 

Sikap pura-pura tahu manusia sekarang sering kali menjerumuskan dalam hidup yang penuh harap. Nilai tentang sikap untuk berlaku baik dan tidak merugikan orang lain dapat terus dipegang sebagai nilai hidup manusia sekarang agar tercipta masyarakat yang beradab dan berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline