Di masa pandemik COVID-19 seperti ini yang kita tidak tahu akan pulihnya dalam waktu cepat atau waktu lama, banyak sekali hal yang diluar prediksi kita, baik dalam melakukan strategi pemasaran maupun dalam hidup kita.
Akhirnya saya belajar bahwa dalam kehidupan kita sebagai personal maupun sebagai marketers kondisi yang curhat di jouska itu mungkin bisa dikatakan 1 mewakili dari banyaknya warga +62 yang mempunyai masalah yang sama, sehingga saya akan ada 3 susunan prioritas dimana pengeluaran kita ditentukan :
- Kebutuhan (Necessities) : merupakan prioritas pertama kita dimana harus memenuhi kebutuhan yang kita perlukan.
- Kenyaman (Conveniences) : di level ini adalah level dimana jika kita mempunya budget yang cukup dan mau meng-upgrade kebutuhan kita untuk kenyaman dari kita sendiri.
- Kemewahan (Luxuries) : biasa di prioritas tahap 3 ini mereka bisa masuk ke dalam kemewahan karena mereka bisa dan mempunyai budget yang cukup untuk memenuhi di point 1 dan point 2
kita mari berkaca sebagai marketers ataupun kita personal sendiri, sebenarnya target audience kita karakternya seperti apa dan dimasa pandemik ini mereka diposisi prioritas skala yang mana. Karena impact dari pandemik ini prioritas orang akan berubah yang disesuaikan dengan budget yang mereka punya.
Yuk, kita sebagai marketers bisa adjust communication plan approach kita jangan sampai kita malah encourage konsumen kita untuk level-up prioritas mereka atau melupakan prioritas mereka yang bisa menjadi impact ke financial mereka (high consumption without care about priority)
inspired from Philip Mantofa (Sr.Pastor)
Let's spread positive value through your Brand Campaign #ceritabrand
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H