Lihat ke Halaman Asli

In and Out Indonesia for Mr. Jokowi Politics

Diperbarui: 7 Oktober 2015   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wow udah lama banget gue ga tulis di kompasiana berawal dari keperhatinan tentang berita kriminalisasi hukum, itu membuat gambaran bahwa Indonesia yang tercinta ini belum lepas dengan tindak kriminal di luar dan dari badan hukum itu sendiri. Belum lagi korupsi dimana-mana yang gue aja muak soal praktik politik di negeri ini.

Namun gue jabarkan dulu apa sih sebenarnya Ilmu politik itu? politik sebenarnya bisa melebihi senjata api didunia disiplin ilmu sosial yang berhubungan dengan sistem pemerintahan dan analisis aktivitas politik dan perilaku politik. Ini berkaitan secara ekstensif dengan teori dan praktek politik yang sering dianggap sebagai penentu distribusi kekuasaan dan sumber. Ilmuwan politik "melihat diri mereka terlibat dalam mengungkapkan hubungan yang mendasari peristiwa politik dan kondisi, dan dari wahyu-wahyu ini mereka berusaha untuk membangun prinsip-prinsip umum tentang cara dunia bekerja politik."

Ilmu politik mengacu pada bidang ekonomi, hukum, sosiologi, sejarah, antropologi, administrasi publik, kebijakan publik, politik nasional, hubungan internasional, perbandingan politik, psikologi, organisasi politik, dan teori politik. Meskipun itu dikodifikasikan pada abad ke-19, ketika semua ilmu-ilmu sosial yang didirikan, studi ilmu politik memiliki akar kuno yang dapat ditelusuri kembali ke karya Chanakya, Plato dan Aristoteles yang ditulis hampir 2.500 tahun yang lalu. 
 
Jadi mereka bisa membuat apa saja yang mereka inginkan untuk membangun image pun sekalipun, banyak kepercayaan yang jatuh pada masa kepemimpinan Bapak Jokowi, banyak yang mengeluh dan tidak sedikit menghina. tapi kita harus sadari, siapakah yang mendapatkan keuntungan dalam kondisi seperti sekarang ini? ini hanya pertanyaan tidaklah bermaksud menuduh, kalaupun mengarah ke arah orang yang di tuju maka itu merupakan common sense yang lumrah.
 
Namun jika dilihat benarkah segala umpatan dan hinaan itu, gue bandingkan dengan Bapak Jokowi selama ini lakukan dan gue bilang dalam skenario yang terburuk setuju atau tidak setuju, bagi gue masa Jokowi lebih transparansi dan terlihat kerja yang signifikan dan konsisten dalam belusukannya. Katakanlah pecintraan, lalu kenapa beliau masih saja turun ke lapangan walau sudah di hina dan di cerca, itu hal yang buat gue ga masuk akal. Kadang kalau gue baca media online mereka selalu memutarkan berita dan statement yang dilontarkan entah itu dari judul ataupun dari asumsi jurnalis itu sendiri, sayangnya mereka tidak mencatumkan nama jurnalis nya karena itu sangat penting apakah berita itu bisa di pertanggung jawabkan atau tidak, jika tidak berani mencatumkan nama penulis berita lebih baik jangan di publish di media online beda halnya dengan media conventional yang lebih terbuka siapa dan darimana narasumber berita, akan tetapi masyarakat tidak peduli dengan semua itu, mereka hanya percaya apa yang mereka baca begitu saja. contoh :
 
berita tentang pemerintah memaafkan PKI (Partai Komunis Indonesia), padahal dari Pak Jokowi sendiri belum ada statement untuk memberikan maaf kepada partai yang dulu telah membunuh para Jendral RI. Namun masyarakat banyak yang memberikan komentar yang sangat berapi-api, lalu mereka membuat memes dan berita yang tidak jelas kedalam dunia Maya, dan hampir penuh dibuatnya. I said What the Hell this people! kadang gue juga pikir "Are You guys never use your brain? Gimme a break!" saat melihat berita-berita ini, gue ga pernah sekalipun ingin membela bapak Jokowi secara terus menerus, jika Bapak ini salah maka dia salah dan gue ga bakal tutup mata, tapi kenyataan yang selalu dimuat dalam berita online ini sangat konyol dan ga mendasar, dolar naik salah Pak Jokowi, kota berasap salah pak Jokowi, yang make sense lah, kalau cari kesalahan, carilah kesalahan yang memang terarah dan benar buktinya. Setelah sekian lama isu itu beredar barulah Pak Jokowi memberikan statemen nya untuk tidak memaafkan PKI, berpikir pun kearah sana pemerintah tidak ada. Mereka bilang kenapa respond dari pemerintah sangat lama, karena gue bilang penting ga sih? masa harus semua di klarifikasi semua tuduhan yang ada di media online pak Jokowi harus jawab semua? ga penting banget. jangan Kayak pak SBY dah ngaku Jendral tapi curhat takut di bunuh teroris waktu pemboman Mariot terjadi, gue pikir Pak SBY datang untuk memberikan rasa aman kepada rakyatnya Ehhhhh malah memperlihatkan foto-fotonya yang menjadi target teroris... cape deh bos, dan heran nya pak SBY bisa menjadi presiden kedua kalinya, itulah hebatnya orang Indonesia senang pada drama.
 
Kita baiknya lihat dan analisis sebelum memberikan komentar yang kritis, amati pemerintahannya dengan akal sehat tidak terburu-buru membuat asumsi, maka kita akan menjadi bijak dalam melihat berita apakah berita itu valid atau hanya Hoak yang bertujuan untuk kepentingan Politik. But that is my opinion not totally true. But some point it is true.
 
 
opini Fq Dani
odditystories.blogspot.com




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline