Pada hari Rabu, 16-3-2016 (kemarin) ada kejadian yang tidak mengenakkan. Commuterline yang berangkat dari Depok sekitar 11.15 menuju stasiun Duri mendadak terhenti di stasiun Pondok Cina gegara ulah seorang anak yang dibiarkan bermain-main dengan benda-benda penting yang ada dalam Commuterline. Hal ini mengakibatkan para penumpang lain kaget dan kesal. Mereka yang berada di gerbong lain bertanya-tanya, apa yang sedang terjadi.
Begini ceritanya, dalam sebuah gerbong ada seorang ibu yang membawa anak lelakinya yang masih balita. Rupanya sang ibu tidak menjaga anak dengan baik, dibiarkan bermain-main tanpa ada larangan apapun. Yah, namanya anak-anak pasti tidak bisa diam, aktif menyentuh dan merambah benda-benda di sekitarnya. Tiba-tiba terdengar bunyi alarm yang berbunyi terus menerus. Ternyata si anak telah memencet tombol darurat yang ada dekat jendela.
Para penumpang dalam gerbong itu seketika terkejut mendengar bunyi tersebut. Tapi sudah terlanjur, apa boleh buat, bunyi alarm terus berdengung tanpa ada yang bisa menghentikan. Commuterline yang seharusnya berangkat sesudah menaikkkan dan menurunkan penumpang di Pondok Cina, tidak segera bergerak seperti biasanya. Commuterline itu batal berangkat dan pintu tetap terbuka lebar. Orang-orang menunggu apa yang akan terjadi.
Tak berapa lama kemudian masinis telah turun, berjalan cepat ke gerbong dimana alarm berbunyi. Lalu ia bertanya pada para penumpang, siapa yang memencet tombol darurat. Mau tak mau penumpang melaporkan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu yang darurat, hanya ulah seorang anak. Masinis itu menyesali jedian itu dan geleng-geleng kepala. Namun karena kereta harus segera berangkat, ia kembali lagi menjalankan tugasnya.
Satu hal yang memprihatinkan, tidak ada tampak penyesalan dari ibu si anak. Padahal rata-rata penumpang di sekitarnya sudah cemberut melihat ia tidak berusaha mengendalikan anaknya. Beginilah kebanyakan kelakuan ibu-ibu yang naik Commuterline, mengumbar anaknya berbuat apa saja asalkan tidak menangis. Padahal ulah si anak bisa membahayakan penumpang lainnya yang berada dalam perjalanan itu.
Barangkali perlu edukasi tersendiri kepada orangtua yang membawa anak-anaknya menumpang Commuterline. BUkan hanya sekedar kenakalan anak, tetapi juga agar mereka tetap menjaga kebersihan dari makan dan minuman yang diberikan kepada anak-anak. Jika anak-anak tidak pernah diberitahu mana yang salah dan mana yang benar, sampai besar ia akan mudah merusak fasilitas umum yang sangat penting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H