Detik.com, salah satu portal berita daring Indonesia yang menjadi pionir dalam memberitakan berita terbaru secara cepat dan akurat. Redaksi Detik.com harus menjaga "kecepatan" dan "keakuratan" tersebut dalam memproduksi berita.
Detik.com adalah salah satu portal online yang masuk ke dalam top-10 situs di Indonesia yang paling sering dikunjungi versi Alexa.com. Popularitas ini harus dijaga oleh tim redaksi dengan memproduksi berita secara cepat dan akurat.
Tidak hanya tim redaksional yang dituntut dalam bekerja cepat dan akurat, tim juga media sosial detik.com juga harus cepat dan tepat dalam mempublikasikan kontennya.
Pada tanggal 27 April 2020, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan diskusi kuliah secara daring dengan judul "Proses Produksi Konten dan Pengelolaan Media Sosial di Detik.com" pada mata kuliah Produksi Multimedia yang diampu oleh Yohanes Widodo, M.Sc.
Pada diskusi daring tersebut dihadiri oleh dua narasumber, Meliyanti Setyorini yang menjabat Head of Content Delivery and Engagement Detikcom dan Elza Astari Retaduari sebagai sebagai asisten redaktur Detikcom.
Proses Produksi Berita di Detik.com
"Hal pertama yang perlu disiapkan kalau mau jadi jurnalis online ya harus siapin mental" ucap Elza (27/4)
Elza kerap kali menegaskan bahwa jurnalis detikcom harus cepat dan akurat dalam memproduksi dan mengemas berita. Selain itu, jurnalis dituntut untuk dapat bekerja dalam tekanan dan dapat melakukan multitasking dengan baik. Keahlian multitasking yang harus dimiliki jurnalis yaitu dapat mengambil foto dan video berdurasi 20 detik.
Pada proses produksi berita, Elza mengatakan bahwa jurnalis harus memiliki rekaman suara dengan narasumber untuk mempermudah proses verifikasi, dan terhindarnya jika tuntutan dari narasumber atau pihak lainnya yang menuntut atas penuduhan detikcom dalam membuat berita "bohong". Selain itu, dalam penulisan, jurnalis harus menyiapkan template berita sebanyak empat paragraf terlebih dahulu.
Jurnalis detikcom juga perlu melewati tahapan redaksional, yaitu tahap wawancara, pembuatan transkrip, pemilihan dan evaluasi angle berita, lalu tulisan tersebut akan disunting oleh tim editor, terakhir berita akan disiarkan pada kanal berita.
Dalam penyiaran konten berita pada platform online, berita harus diberikan hyperlink untuk tautan menuju berita-berita yang terkait isu tersebut.