Lihat ke Halaman Asli

Clement Howard

Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Mahasiswa MBKM UM Melaksanakan Pemantauan dan Evaluasi Hasil Pelatihan Pembuatan Larutan MOL di Desa Tempursari

Diperbarui: 7 Januari 2022   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pengecekan kesiapan larutan MOL, dokpri

TEMPURSARI - Sejumlah mahasiswa dari Universitas Negeri Malang (UM) melakukan kegiatan MBKM-Merdeka Belajar  Kampus Merdeka. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di Tempursari, Malang, sejak tanggal 27 September 2021. Program ini dilaksanakan oleh 13 orang mahasiswa dan 1 orang dosen pembimbing dari Universitas Negeri Malang.

penjelasan terhadap warga, dokpri

Pada tanggal 13 November 2021 lalu, mahasiswa MBKM UM menyelenggarakan pengabdian dengan bentuk pelatihan pembuatan larutan MOL untuk perwakilan dari warga desa Tempursari. Setelah aktivitas yang dilakukan tersebut, mahasiswa MBKM juga melakukan monitoring secara door to door untuk mengecek larutan mol yang telah dibuat oleh warga sebagai kegiatan lanjutan dari pelatihan pembuatan larutan MOL yang telah dilaksanakan. Program pengecekan dan monitoring secara langsung ini dilakukan untuk memastikan bahwa warga desa Tempursari telah mengerti dan bisa menerapkan pembuatan larutan MOL yang telah dilatihkan. 

dokumentasi kegiatan, dokpri

Sebanyak 10 warga yang mengikuti pelatihan pembuatan larutan MOL berhasil membuat larutan MOL yang siap pakai. Setalah pelatihan dilakukan, MOL yang sudah jadi akan didiamkan selama 7 hari, kemudian dilakukan monitoring terhadap satu-persatu warga yang telah mengikuti pelatihan. Ciri-ciri yang menunjukkan bahwa larutan mol tersebut jadi dan siap diaplikasikan sudah terlihat. Cirinya adalah warna larutan menjadi coklat keputihan, aromanya berubah menjadi seperti aroma tape, terdapat kerak putih yang mengambang di permukaan larutan mol, yang terakhir ph = 3. Mahasiswa juga menjelaskan kembali terkait bagaimana pengaplikasian mol tersebut.

Dari hasil monitoring yang telah dilakukan, larutan MOL yang dibuat oleh warga dapat dikatakan semuanya berhasil karena telah menunjukkan ciri-ciri yang telah disebutkan diatas. Hanya saja terdapat sedikit perbedaan pada lama waktu jadinya, yaitu 7-14 hari. Diharapkan kedepannya lebih banyak lagi warga desa Tempursari yang bisa membuat dan menggunakan pupuk yang diproduksi sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline