lebak bulus, senja, angin besar menyapu pepohonan di seputaran terminal. air mulai jatuh, dihambur oleh angin yang meniup kencang. Di salah satu peron yang tersiram air, calon penumpang berhimpun mencoba menghindar dari angin yang membawa air.
Seorang remaja, berbaju batik seragam biru bercelana abu dengan titik air di rambutnya, bergabung bersama dengan puluhan calon penumpang. Dia bertemu dengan seorang laki laki yang lebih tua, dengan keranjang besar disampingnya. Sang remaja melepas baju dan berganti dengan kaos hitam didalamnya. dia membantu membongkar keranjang besar disampingnya.
Selintas, ditumpuknya kotak kotak nasi bungkus dan diedarkan diantara para calon penumpang......
tertegun, aku memandang peristiwa yang tidak setiap hari aku lihat itu, perjuangan hebat untuk mendapatkan pendidikan, yang di negeri ini semakin lama semakin mahal. di negeri mana, pendidikan menjadi barang mewah.... semoga, remaja itu tidak segera gentar mengahadapi kenyataan hidup,
dengan masih mendengar sapaannya, " yang nasi... untuk persiapan.......yang nasi......." aku berharap, semangat dan daya juangnya, juga dimiliki oleh jutaan pelajar yang lain......
Dia telah menang menghadapi dirinya, semoga demikian juga dengan memenangi perjuangan, dunia yang semakin menyulitkan orang kecil ini......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H