Lihat ke Halaman Asli

Rifki Adnan

Ex Jurnalis Times Indonesia

Clean Air Orbicle: Lima Mahasiswa UNESA yang Lolos Pendanaan PKM 2024

Diperbarui: 16 Juli 2024   12:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


SURABAYA - Apresiasi untuk tim PKM-VGK Universitas Negeri Surabaya karena telah menciptakan sebuah inovasi terbaru yang bermanfaat. Mereka berjumlah lima mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang mana inovasi barunya berupa manifesting alat penghisap asap, khususnya asap dari kebakaran hutan dan lahan. Rancangan tersebut berhasil lolos ke tahap pendanaan lomba Pekan Kreativitas Mahasiswa 2024.
Kelima mahasiswa UNESA tersebut adalah Mohammad Shofi (S1 Teknik Informatika), Adzani Farhan Habibie (S1 Teknik Sipil), Moh Sayyidul Anam (S1 Pendidikan Kepelatihan Olahraga), Rabiatul Adawiyah (S1 Gizi), Kasyiful Kurob (S1 PGSD), dan dosen pendamping Yetty Septiani Mustar, S.K.M., M.P.H.
Mereka yang tergabung dalam tim PKM Video Gagasan Kontruktif (VGK) UNESA 2024 ini membuat alat berbentuk bola berbaling-baling ganda yang bertujuan untuk meminimalisir polusi kebakaran hutan dan lahan.
Adapun inovasi mereka yang berjudul "Clean Air Orbicle: Smoke Ball Berbasis AI dengan Filter High-Efficiency Particulate Air Sebagai Upaya Mengurangi Polusi Karhutla" ini diikutsertakan lomba PKM yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbud.
Menurut Shofi selaku ketua tim, alat ini dapat dijadikan sebagai solusi alternatif penanggulangan asap kebakaran hutan dan lahan.
"Nah, asap yang dihasilkan dari kebakaran itu nantinya bisa dihisap dengan alat ini," jelasnya singkat.
Lebih lanjut, mahasiswa asal Probolinggo itu menjelaskan cara kerja dan fitur-fitur alat tersebut. Alat bernama Clean Air Orbicle ini akan mengeluarkan 2 baling-balingnya ketika diaktifkan. Selanjutnya, sensor detector yang terintegrasi pada baling-baling tersebut akan mendeteksi dan mendekati area sekitar yang berasap.
"Kemudian, fitur penghisap/penyedot dari alat ini otomatis bekerja menghisap asap yang kemudian dikeluarkan menjadi udara bersih melalui filter High-Efficiency Particulate Air (HEPA) yang terkandung di dalamnya," ujarnya.
Muhammad Syamsul Arifin selaku anggota BKSDA Kabupaten Probolinggo mengungkapkan, alat ini sangat baik untuk menunjang para petugas dalam menangani bencana alam. Menurutnya, pemerintah mesti mendukung dalam pengadaan alat ini.
"(semoga) Ini menjadi konservasi yang mesti diadakan. (Orang-orang) Indonesia ini canggih, belajarnya otodidak semua," harapnya melansir dari akun instagram official tim Clean Air Orbicle.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline