Lihat ke Halaman Asli

"Segelas Teh Pahit" Raih Juara II Kompetisi Film Dokumenter DKJT 2014

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film dokumenter "Segelas Teh Pahit" sutradara Anastasya Dyah Tyas Utami produksi Pak Dirman Film ekstrakulikuler sinematografi SMA Rembang Purbalingga meraih juara II dalam ajang Kompetisi Film Dokumenter Seni Budaya Jawa Tengah. Sementara juara I diraih film "Lasmi" dari Grobogan.

Kompetisi yang digelar Komite Sinematografi Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) ini dalam rangkaian Pekan Kreatif DKJT. Penganugerahan kompetisi digelar pada Sabtu siang, 15 November 2014 di komplek Pusat Kesenian Jawa Tengah (PKJT) Semarang. Film "Segelas Teh Pahit" diwakili kameraman Wendro Tanjung menerima tropi, piagam, dan uang pembinaan.

Menurut salah satu juri, Waleko, film "Segelas Teh Pahit" yang dibuat oleh pelajar mampu mengangkat kesenian langka dengan penyampaian yang cukup lengkap. "Lewat film, para pelajar ini mampu mengabarkan kesenian tradisi yang pernah berjaya dengan baik," ungkap anggota komite sinematografi DKJT ini.

Dokumenter berdurasi 15 menit ini, tentang lengger lanang yang merupakan kesenian tradisional Banyumas yang sudah ada sejak puluhan tahun silam. Manarwi adalah salah satu lengger yang tersisa dari Desa Panusupan, Kecamatan Rembang, Purbalingga. Hingga setua itu, hatinya ingin terus menari meski fisiknya tak lagi mendukung.

Sutradara "Segelas Teh Pahit" Anastasya Dyah Tyas Utami merasa senang dan bangga dengan penghargaan ini. Ia senang kerja keras yang difasilitasi Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga bisa membuahkan hasil dan bangga mampu mempersembahkannya bagi sekolah tercinta.

"Saya dan teman-teman yang selama ini berproses bersama sudah tidak tahu lagi apakah masih mampu berkarya karena CLC sudah tidak lagi mendampingi kami. Sekolah, tanpa sepengetahuan kami, meminta pihak lain melakukan pendampingan," ujar Tyas yang saat ini duduk di bangku kelas XI.

Manager CLC Nanki Nirmanto mengatakan, keberadaan CLC salah satunya melakukan fasilitasi produksi film bagi pelajar di Purbalingga. "Diminta atau tidak diminta pihak sekolah, kami akan tetap melakukan pemantauan dan pendampingan sepanjang ada minat dari para pelajar," jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline