Lihat ke Halaman Asli

Urgensi Intergritas dan Perlindungan di Dunia Akademis

Diperbarui: 17 Agustus 2024   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kasus: https://news.detik.com/berita/d-6243354/profesor-uho-kendari-jadi-tersangka-kasus-pelecehan-seksual-mahasiswi/amp 

Integritas dan etika dunia pendidikan perlu dipertahankan dengan pengetatan sistem agar kasus pelecehan seksual tidak menghantui dan menghancurkan masa depan generasi bangsa. Contoh terhadap penyimpangan tersebut adalah seperti kasus profesor di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari. Kasus ini menyoroti perlunya sistem yang lebih ketat dan dukungan holistik bagi korban.

Kasus pelecehan seksual yang melibatkan seorang profesor di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari merupakan sebuah tragedi yang mencoreng dunia akademis. Sebagai seorang pendidik, profesor tersebut seharusnya menjadi panutan dan pelindung bagi para mahasiswa. Namun, dengan adanya tuduhan ini, kepercayaan terhadap institusi pendidikan dan figur akademis semakin tergerus. Ini menunjukkan betapa pentingnya integritas dan etika dalam dunia pendidikan, serta kebutuhan mendesak untuk sistem yang lebih ketat dalam menangani kasus-kasus semacam ini.

Di sisi lain, kasus ini juga menyoroti perlunya dukungan dan perlindungan yang lebih baik bagi korban pelecehan seksual. Mahasiswi yang menjadi korban dalam kasus ini memerlukan dukungan moral, psikologis, dan hukum agar dapat pulih dari trauma yang dialami. Selain itu, institusi pendidikan harus lebih proaktif dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua mahasiswanya, termasuk dengan menyusun kebijakan yang jelas dan tegas terhadap tindakan pelecehan seksual serta memastikan penegakannya tanpa pandang bulu.

Menurut laporan dari Komnas Perempuan, pelecehan seksual di lingkungan akademis masih menjadi masalah serius yang sering tidak tertangani dengan baik. Banyak kasus yang tidak dilaporkan karena korban merasa takut atau malu, dan kurangnya sistem pendukung yang efektif di institusi pendidikan membuat korban merasa tidak ada tempat untuk mencari bantuan. Hal ini menegaskan pentingnya integritas dan etika dalam dunia pendidikan serta perlunya sistem yang lebih ketat dan responsif untuk menangani kasus-kasus semacam ini.

Selain dari itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Kajian Gender dan Anak (LKGA), institusi pendidikan memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan seksual. Kebijakan yang jelas dan penegakan hukum yang tegas sangat diperlukan untuk melindungi para mahasiswa. Dukungan psikologis dan hukum bagi korban juga harus menjadi prioritas agar mereka dapat pulih dari trauma dan melanjutkan pendidikan mereka tanpa rasa takut.

Kasus pelecehan seksual di Universitas Halu Oleo dapat dianalogikan seperti api yang menyebar di hutan lindung. Profesor sebagai penjaga hutan seharusnya menjaga dan melindungi flora dan fauna di dalamnya. Namun, ketika penjaga tersebut justru menjadi penyebab kebakaran, seluruh ekosistem terganggu dan rusak. Kepercayaan terhadap penjaga dan sistem perlindungan hutan pun runtuh. Sama halnya dengan dunia akademis, seorang profesor seharusnya menjadi pelindung dan panutan bagi mahasiswa, bukan ancaman yang menghancurkan keamanan dan kepercayaan dalam lingkungan pendidikan.

Pelecehan seksual di lingkungan akademis merupakan masalah serius yang mencoreng integritas dan etika pendidikan. Kasus yang melibatkan seorang profesor di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari adalah contoh nyata dari tragedi ini. Selain mencederai kepercayaan terhadap institusi pendidikan, kasus ini juga menyoroti perlunya dukungan dan perlindungan yang lebih baik bagi korban. Dalam opini ini, kita akan mengeksplorasi pentingnya integritas dan etika dalam dunia pendidikan serta perlunya sistem yang lebih ketat untuk menangani kasus pelecehan seksual, sambil menekankan dukungan holistik bagi para korban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline