Lihat ke Halaman Asli

Pantai Anyer dan Krakatau, Pesona Indahnya Banten

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Anyer terkenal bukan hanya karena sejarahnya yang menorehkan jalanan panjang dari anyer sampai panarukan oleh Jendral Daendles melainkan juga karena keindahan pantainya. Keindahan pantai anyer yang sekarang terkenal dan terus berkembang seperti pantai carita, pantai matahari, pantai pasir putih, pantai karang bolong. Maka dari itu saya dan keluarga berlibur disana selama 1 hari pada hari senin 13 september 2010. [caption id="attachment_257058" align="alignleft" width="300" caption="gunung karang dikejauhan"][/caption] Semua makanan baik kecil maupun besar, pop mie, air minum, biskuit, baju ganti dan lainnya semua sudah disiapkan karena saya tau disana pasti harga-hrga makanan akan lebih mahal daripada di kota Tangerang. Perjalanan dijalan tol hari itu begitu lancar. Perjalanan dijalan tol dihiasi pemandangan sawah dan gunung. Gunung yang sangat memikat perhatian saya adalah gunung karang yang diatasnya ada awan seperti asap. Mungkin lancarnya jalan tol karena pada hari minggu kemarin puncak ramainya sedangkan hari senin sudah banyak yang bekerja sehingga jalanan langgeng. Walaupun lancar tapi jalanan tolnya banyak yang tidak mulus sehingga sedikit mengganggu kenyamanan. [caption id="attachment_257060" align="alignleft" width="300" caption="salah satu pabrik yang menemani perjalanan"][/caption] Perjalanan diluar jalan tol juga masih lancar hanya ada beberapa titik kemacetan di lampu merah. Perjalanan ini ditemani oleh pabrik-pabrik. Tentunya yang terkenal adalah krakatau steel tapi masih banyak lagi pabrik lainnya. Seusai pabrik-pabrik terlewati mulailah kelihatan pantai-pantai anyer yang biru. Di ujung laut sana terlihat kegagahan anak gunung krakatau. Sayangnya saat sampai dikawasan anyer jalan jadi melambat karena ada jembatan yang tengahnya bolong. Selanjutnya lancar dan jalanannya sudah cukup bagus tidak seperti sebelumnya yang sangat jelek. Tapi tetap saja saya rasa jalanannya perlu dilebarkan dan keseluruhan perjalan kami adalah 3 jam menuju anyer. Oh ya sampai disana bingung harus milih pantai yang mana. Saya sih pilih pantai yang sepi aja dan kurang terkenal biar enak. Tapi banyak yang gak setuju, akhirnya kami memilih pantai matahari tapi terlihat sangat penuh sehingga memilih kepantai carita. Ternyata pantai Carita juga penuh tapi gak papalah. Memasuki kawasan pantai carita kami harus membayar Rp. 5000/orang dan parkir mobil Rp. 10.000. Tapi karena pantainya sangat penuh jadi kami beralih kepantai sebelah yang dimiliki oleh vila. Disini alhamdulillah sepi dan kami hanya perlu membayar Rp. 2000/orang untuk kebersihan. Tempat vila ini memiliki halaman berumputan yang luas dan rindangnya pohon jadi enak untuk mengelar tikar dan makan. Untuk menyewa tikar Rp. 10.000 sepuasnya. Seusai makan saya bermain air dipantai walaupun pantainya tak seindah dulu. Saat saya turun tidak langsung keair karena sedang pasang tapi kemudian mulai menyurut dan terlihat pantainya. [caption id="attachment_257069" align="aligncenter" width="500" caption="Pantai carita yang mulai surut"][/caption] [caption id="attachment_257070" align="aligncenter" width="500" caption="carita yang telah surut"][/caption] Ombak pantai carita sangat tenang dan konturnya yang landai membuatnya tidak berbahaya untuk berenang. Sehingga kita bisa berenang menikmati air laut dengan tenang apalagi untuk anak-anak. Jika melihat kearah pantai pasti akan melihat sebuah daratan pulau yang cukup besar, saya kira sih itu pulau Sumatera. Seusai kurang lebih 2 jam berenag saya menaiki banana boat dengan harga Rp. 30.000/orang tapi kami tawar jadi 25.000/orang. Ada adiknya pacar kakak saya yang takut kalau dari banana boat dijatuhkan sehingga kami hanya minta dijatuhkan sekali saja dan ditempat yang tidak dalam walaupun sudah pakai pelampung. Wahhh banana boat berjalan dengan sangat cepat dan sangat seru sampai 2 putaran apalagi saat kami dijatuhkan. Awalnya saya tenggelam tapi beberapa detik kemudian saya muncul lagi kepermukaan karena pakai pelampung. Ehhh si dia yang ketakutan malah minta naik lagi katanya enak. Selain banana boat disini uga disediakan speed boat, sewa ban dan lainnya. [caption id="attachment_257204" align="aligncenter" width="499" caption="Sedang naik banana boat"][/caption] Habis sudah ketegangan dibanana boat saya melanjutkan berenang dengan ban yang besar bersama kakak saya dan adiknya pacar kakak saya. Berenang hingga jauh tapi kedalamannya masih sepundak saya jadi enak untuk mengeksplor lebih jauh. Sudah lelah berenag saya mandi. beruntung kamar mandi vila ini bersih dan sepi, untuk mandi saya membayar Rp. 2000. Bersih sudah badan saya lapar tapi bekal sudah habis sehingga saya membeli bakso, awalnya hanya satu untuk jajalin tapi karena basonya enak jadi beli 4 mangkok dengan harga Rp. 7.500/mangkok. Sudah jam stengah 3 sore dan orang tua saya mengajak pulang, ya sudah kami pulang tapi saat diparkiran mobil kami tidak bisa keluar karena ada banyak motor disebalah kanan-kiri dan 1 mobil didepan dan 2 mobil dibelakang. Waduhh tukang parkirnya gak bener nih, sehingga memaksa saya tetap dikawasan pantai selama hampir 1 jam menunggu mobil-mobil itu keluar. Seusai mobil berhasil keluar disuguhi jalanan yang lancar padat. Sampai jam 4 kami masih diperjalanan kawasan anyer. Lalu mampir disebuah pantai pinggir jalan yang sangat indah bahkan lebih indah dari pantai carita. Untuk menikmati pantai ini kami harus bayar parkir Rp. 10.000 padahal parkirnya dipinggir jalan. Pantai ini berombak sedang dan cukup landai. Selain itu tepat diujung sana kami bisa melihat kegagahan anak gunung krakatau, ada 2 gunung yang mana yang anak gunung krakatau?? hmmm. Sekitar pukul setengah 5 sore lebih matahari mulai menurun dan menyinari air laut. Matahari akan turun tepat disampingnya anak gunung krakatau. [caption id="attachment_257097" align="aligncenter" width="500" caption="Pantai indah pinggir jalan yang entah apa namanya"][/caption] [caption id="attachment_257226" align="aligncenter" width="499" caption="kakak saya dengan latar belakang pantai dan anak gunung krakatau"][/caption] [caption id="attachment_257098" align="aligncenter" width="500" caption="Lihat itu anak gunung krakatau"][/caption] Pantai ini begitu indah. Menikmati hembusan angin yang cukup kencang dan suarah gemuruh ombak serta sinar matahari sore membuat saya tidak mau beranjak dari sini. Inilah pantai terinadah yang pernah saya kunjungi. Walau hanya dapat dinikmati sore hari karena pagi harinya pantai ini hanyalah air laut yang berombak kencang menyapa jalan raya. Sayang belum jam 5 sore kami harus sudah pulang karena takut macet. Benar saja ternyata jalanan sudah macet sehingga kami tertahan lama diperjalan tapi itu semua terbayarkan dengan melihat sunset dari dalam mobil. Walau tidak terlalu indah seperti melihat dipantai tapi tetap bersyukur mendapatkan sunset dari mobil yang kadang terhalangi oleh hotel, vila dan pepohonan. [caption id="attachment_257107" align="aligncenter" width="500" caption="Sisa keindahan sunset yang terlihat dari mobil"][/caption] Hahhh senangnya liburan ini walau perjalan pulang diwarnai dengan kemacetan kecuali dijalan tol. Ini akan menjadi petualangan yang tidak terlupakan olehku apalagi diabadikan melalui tulisan ini. Cukup sekian cerita dari saya. Terima kasih sudah mampir. Semoga tulisan ini bermanfaat. *semua foto adalah dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline