Apa itu Budaya Risiko?
Budaya Risiko (Risk Culture) adalah perilaku atau pandangan semua personil atau seluruh orang yang berinteraksi langsung dengan risiko terhadap risiko itu sendiri. Dimana pandangan terhadap risiko akan tergambarkan atau dapat dilihat pada keputusan-keputusan yang dipilih atau diambil.
Dimasa sekarang banyak sekali anak muda atau generasi muda Indonesia yang hanya berfokus pada mencari kerja dimana jumlah pelamar pekerjaan dengan jumlah pekerjaan yang tersedia sangat berat sebelah dan mengakibatkan banyaknya generasi muda yang menganggur dan tidak mendapat pekerjaan.
Apakah salah bagi generasi muda untuk memilih bekerja ?
Tentu saja tidak salah bagi generasi muda untuk bekerja, namun generasi muda harus sadar bahwa dalam dunia kerja terdapat usia produktif yang menjadi dasar bagi beberapa perusahaan dalam mengatur karyawannya karna pada umumnya usia produktif seorang pekerja antara 20-40 tahun. namun ada pula perusahaan yang mempekerjakan karyawannya sampai pensiun tetapi biasanya hanya mereka yang memiliki jabatan dan pengalaman yang banyak di perusahaan tersebut.
sehingga ada baiknya juga bagi generasi muda yang bekerja untuk juga mulai memikirkan bisnis atau investasi karna generasi muda harus mulai memahami bahwa dengan investasi atau memulai bisnis maka kita bisa mencegah risiko dipecat atau diberhentikan secara tidak terduga.
Kenapa Bisnis dan Kenapa Investasi?
Meskipun terdengar sulit untuk dilakukan dan memerlukan banyak modal namun jika dipahami secara jelas bisnis dan investasi tidak selamanya harus dimulai dengan modal yang besar karna jika semua generasi muda memiliki Mindset atau pola pikir tersebut tentu saja generasi muda tidak akan pernah sukses. Dalam dunia bisnis dan Investasi wajar bila terjadi kerugian dan kegagalan.
Mari bahas dari segi Bisnis, Dalam bisnis seseorang yang baru memulai bisnis tidak akan langsung mendapatkan keuntungan karna saat memulai suatu bisnis sama halnya dengan baru membangun pondasi dari kehidupan dimana akan ada rintangan yang harus di hadapi begitu pula bisnis. Mari kita ambil contoh , Bagas seorang karyawan di perusahaan C memulai bisnis disela waktu senggangnya dimana ia membuka usaha pecel lele di saat malam sepulang ia bekerja pada awal mendirikan usaha apakah ia akan langsung mendapat keuntungan yang fantastis? tentu karna ia baru memulai masih belum banyak yang mengenal pecel lelenya dan pastinya dia bulan awal ia hanya akan mendapatkan penghasilan yang cukup untuk menutupi modal atau bahkan harus merugi namun seiring berjalannya waktu tentu ia akan memiliki pelanggan yang menyukai pecel lelenya dan mulai mengalami keuntungan.
Ini sama halnya dengan manusia dimana ketika bayi lahir tentu saja ia tidak dapat langsung berlari namun ada proses yang di hadapi merangkak, berjalan meskipun jatuh berulang ulang, sampai akhirnya bisa berjalan begitu pula dengan bisnis ada proses yang harus dihadapi untuk mencapai sebuah kesuksesan karna sukses bukan sesuatu yang instan bisa didapatkan. Dimana seorang pebisnis yang sukses sudah merasakan pahit dan manisnya jatuh bangun mendirikan bisnis.
Bagaimana dengan Investasi?