Lihat ke Halaman Asli

Sumur Permohonan

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

129480741694485014

Di Swiss terdapat kota kecil yang hanya dihuni oleh dua ribu penduduk. Disana terdapat sebuah mitos mengenai sumur permohonan. Kota itu dikelilingi bukit-bukit kecil yang hijau dengan sungai jernih yang mengalir disisinya. Pohon-pohon besar yang rindang terlihat menghiasi jalan di sepanjang kota kecil tersebut. Anak-anak sering terlihat bermain-main di sekitar jalan tersebut. Kota ini sangat indah, tidak terdapat polusi sedikitpun. Udaranya bersih, airnya jernih dan penduduknya yang menghuni kota tersebut juga ramah. Di kota ini terdapat sepasang suami-istri yang baru pindah. Mereka datang dari London dan sudah menetap di kota ini selam 2 minggu. Mereka pindah kesana karna bosan akan hiruk pikuk kota London. Suaminya bekerja sebagai koki disebuah toko roti terkenal di kota tersebut. Ia mahir membuat segala jenis roti. Roti yang dihasilkannya sangat enak dan lembut. Semua orang yang pernah mencicipi roti buatannya pasti ketagihan. Roti buatannya terkenal di kota itu. Setiap hari ia bekerja mulai dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore. Sepanjang hari itu toko selalu ramai pelanggan. Kadang kala ia sampai kewalahan membuat roti pesanan para pembeli. Walaupun begitu ia tidak pernah mengeluh atau merasa capai. Hal itu disebabkan karena ia mencintai pekerjaannya. Istrinya bernama Sarah. Ia adalah seorang wanita yang cantik dan ramah. Sarah bekerja sebagai ibu rumah tangga. Setiap hari ia membantu suaminya mempersiapkan segala sesuatu seperti membuatkan sarapan. Setelah suaminya bekerja ia membersihkan dan merapikan seluruh rumah. Setelah selesai ia menyiram tanaman di halamannya.  Saat ia sedang menyiram tanaman, ia bertemu dengan 2 orang wanita yang berjalan menghampirinya. Mereka menyapa Sarah dan memperkenalkan diri mereka. Yang satu bernama Ann dan satunya lagi bernama Jane. Ann, Sarah dan Jane dengan cepat menjadi akrab satu sama lain. Dimulai dari pertemuan tersebut mereka jadi sering berkumpul bersama hanya untuk sekedar bertukar cerita. Ann merupakan ibu rumah tangga yang memiliki dua orang anak. Anaknya yang pertama laki-laki dan yang kedua perempuan. Anaknya yang laki-laki berumur 6 tahun dan yang perempuan berumur 3 tahun. Sarah juga bercerita mengenai dirinya dan suaminya. Jane bercerita bahwa ia baru menikah selam 6 bulan dan sekarang ia sedang hamil. Usia kandungannya baru 1 bulan. Sarah dan Ann sangat senang mendengar hal ini. Mereka tahu bahwa Jane sudah lama menantikan hal ini. Mereka pun memberikan ucapan selamat dan membuat perayaan kecil untuk merayakan kabar baik tersebut. Pada suatu hari seperti biasa mereka sedang berkumpul untuk bertukar cerita. Sarah bercerita pada Ann dan Jane bahwa ia bosan dan capai mengurus pekerjaan rumah tangga. Tiba-tiba Ann teringat akan mitos yang ada di kota itu. Ia bercerita kepada Sarah bahwa di kota ini terdapat sebuah sumur yang bisa mengabulkan permohonan. Konon, sumur itu terletak di bukit yang mengelilingi kota tersebut. Namun, letak pastinya tidak ada seorang pun yang tahu. Setelah mendengar cerita tersebut, Sarah memutuskan untuk mencari sumur tersebut. Walaupun Jane dan Ann sudah melarangya ia tetap bersikeras untuk mencarinya. Keesokan harinya, Sarah pergi ke bukit tersebut. Setelah mencari hampir seharian ia berhasil menemukan sumur tersebut. Ia pun menghampiri sumur tersebut dan mulai membuat permohonan. Ia melemparkan sebuah koin dan mengucapkan permohonannya. Isi permohonannya adalah ia tidak mau lagi mengurusi segala pekerjaan rumah tangga. Setelah selesai mengucapkan permohonannya hal aneh terjadi. Tiba-tiba tubuhnya diselimuti kabut tebal dan ia berubah menjadi laki-laki! Sarah kaget bukan main, ia bingung dengan apa yang terjadi. Akhirnya ia kembali mencoba membuat permohonan agar ia kembali normal, untungnya permohonannya terkabul. Ia segera pulang dan menceritakan hal itu pada Ann,Jane dan suaminya. Mereka tertawa terbahak-bahak mendengar cerita Sarah. Sarah mendapatkan pelajaran berharga dari pengalamannya tersebut dan ia  pun berjanji  tidak akan pernah mengeluh lagi soal pekerjaan rumah tangga yang harus dikerjakannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline