Tana Toraja, atau lebih dikenal dengan Toraja, buat saya merupakan destinasi eksotik khas Sulawesi Selatan. Karena berada di perbatasan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Toraja jadi jarang sekali dikunjugi wisatawan. Padahal, tempat ini sangat cocok untuk para pecinta alam dan budaya, lho!
Bulan Agustus tahun lalu, saya berkesempatan untuk menginjakkan kaki di Tana Toraja. Sejauh yang saya tahu, ada 2 cara menuju tempat ini, yaitu dengan Pesawat Jakarta-Makassar-Toraja ataupun dengan pesawat Jakarta-Makassar dan dilanjutkan Bus ke Toraja. Saya dan partner waktu itu sepakat untuk menggunakan pesawat Jakarta-Makassar dan melanjutkan perjalanan kami dengan bus malam tujuan Toraja.
Jika mau menggunakan cara ini, Kompasianers bisa dengan mudah memesan tiket pesawat di Aplikasi Pegipegi tujuan Jakarta-Makassar dengan harga mulai dari Rp740.000, setelah itu lanjut menggunakan Bus selama 8 jam ke Tana Toraja dengan harga tiket sekali jalan Rp160.000.
Tak perlu khawatir, bus malam dari Makassar ke Tana Toraja tersedia setiap hari dan fasilitasnyapun nyaman sekali. Dijamin bisa tidur selonjoran kaki pakai selimut dan bangun-bangun sudah siap eksplor kota baru!
Sesampainya di perwakilan bus Toraja di daerah Rantepao, kami naik becak motor ke tempat penyewaan sepeda motor terdekat. Mungkin karena belum jadi tempat wisata seperti Bali, tempat penyewaan motor ataupun mobil di Toraja masih sedikit sekali.
Bahkan kalau saya nggak salah, di Toraja hanya ada 3 penyewaan motor dan harganya bintang lima, deh! Satu hari sewa (12 jam) tarifnya paling murah Rp100.000 dan kalau motor menginap di homestay / hotel tempat peminjam, dikenakan lagi biaya Rp25.000 - Rp50.000.
Jadi sistem penyewaan motor disana adalah pinjam pagi kembali sore, kalau besok pagi mau pinjam lagi berarti harus ke penyewaan lagi. Agak rumit, ya?
Bagaimanapun, menurut saya, Toraja wajib banget dikunjungi! Justru karena masih susah ini dan itu, sensasi eksplornya lebih berasa. Alamnya juga masih asri banget, banyak tumbuhan hijau dan udara yang sejuk.
Selain itu, hal yang saya suka dari Toraja adalah budanya yang masih kental sekali seperti upacara pemakaman ataupun pernikahan, sampai bangunan rumah warga / gedung yang masih menggunakan atap tongkonan walaupun bagian bawahnya sudah menggunakan semen.
Untuk mengetahui seluk beluk budaya Toraja, Kompasianers bisa datang langsung ke tempat wisata di Toraja yang sudah terkenal, namanya Ke'te Kesu. Disini, Kompasianers bisa langsung melihat bangunan tradisional asli Toraja dan juga membeli beberapa pernak pernik Toraja seperti patung ukiran, kalung dan gelang, perabotan rumah tangga dengan motif dan warna khas Toraja, sampai tenun ikat.
Nah, hal yang menarik di Ke'te Kesu ini terletak pada kuburan warga di halaman belakang. Terlihat banyaknya batu-batu besar dan juga tulang belulang manusia yang diletakkan di tempat terbuka.