Lihat ke Halaman Asli

Beri Aku Celah

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tengah malam mencari tempat bersandar

ku bayangkan putih itu ada

mencoba lelap dan satu

tak elak kelam menjamu, dan

sekelebat mega'mu datang merasuk dan merusak

segenap bawah sadarku gocang...

menjelang pagi aku terhenyak

terjaga dalam kalut

kalut kabut abu-abu yang kacau

mencoba memancing matahari untuk hangat

tapi pagi terlanjur beku

sungguh kau merayu'ku untuk jatuh

segera lupa beda ya dengan tidak.

ya, dulu aku membayang bisa menyentuhmu

tidak, dia? di pelipisku saja sudah tak terlihat

ya, aku meminta kau mengijinkan aku

tidak, sekarang pun aku sudah mengusirnya

ya, kau memang sulit untuk digapai

tidak, kalau memang aku berlari tentu aku dapat

ya, aku akan mundur meski tersendat debu

nhah...akan kah aku bilangtidakuntuk yang ini?

setiap aku beranjak, kau muncul mengagetkan

mengelak asa untuk segera jauh!

tolong, tampar saja aku!

hari kemarin adalah meminta ijin untuk mencerna angan'mu,

maka hari ini adalah meminta ijin untuk mencerai bayang'mu...

beri aku celah..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline