Hari ini, Indonesia tengah dilanda pandemi virus COVID-19.
Suatu hal yang tidak pernah dibayangkan, apalagi diharapkan sama sekali.
Teror ketakutan dan panik menyelimuti seluruh pelosok negeri.
Mulai dari rakyat biasa, pengusaha, tim medis, sampai pejabat negara, semuanya sibuk mencari solusi,
Atau setidaknya, menjaga kesehatan pribadi supaya tidak tertular.
Termasuk pemegang kekuasaan tertinggi di negara ini, Bapak Presiden Joko Widodo.
Beliau begitu sibuk melakukan serangkaian jumpa pers, membuat ketetapan, menyiapkan ini-itu.
Belakangan wajahnya pun mulai terlihat lelah.
Tentu tidak mudah menangani persoalan sebesar ini, di negara sebesar ini.
Kemarin (Rabu, 25 Maret 2020) ibunda Presiden Jokowi dikabarkan meninggal.
Seluruh perhatian kami teralihkan,
seluruh negeri ini turut berduka.
Ucapan serta doa bagi beliau terus mengalir dari seluruh negeri.
Barangkali ini jadi pengingat bagi kita semua,
yang sering menyalahkan beliau atas segala kekacauan di negeri ini,
yang sering meminta beliau mengabulkan ini dan itu,
yang sering protes terhadap keputusan-keputusan beliau.
Barangkali ini jadi pengingat bagi kita semua,
bahwa Bapak Presiden adalah manusia, sama seperti kita
bahwa Bapak Presiden memiliki tugas dan tanggung jawab teramat berat
maka kita tidak bisa menuntutnya untuk sempurna.
Bapak Presiden kita juga bisa merasa sedih, letih, dan lelah.
Hanya saja, ia memilih untuk tidak menunjukkannya di awak media,
ia mengusahakan rakyatnya tidak tahu menahu perihal itu
yang penting rakyat bisa sejahtera, merasa aman dan nyaman di negeri ini.
Barangkali ini jadi pengingat bagi kita semua,
bahwa Indonesia bukan cuma tentang siapa presidennya, bagaimana pemerintahannya, bagaimana kebijakannya.
Indonesia adalah Anda, saya, dan kita semua.
Maka harusnya kita bahu membahu, saling membantu pak Jokowi.