Industri film Korea Selatan telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan kini diakui sebagai salah satu kekuatan utama dalam industri perfilman global. Fenomena Hallyu Wave dimanfaatkan oleh Korea Selatan untuk memperluas pengaruh budaya mereka ke berbagai aspek, mulai dari serial drama, film, variety show, hingga musik. Popularitas ini juga mendorong minat masyarakat internasional terhadap produk budaya Korea lainnya seperti kuliner, mode, hingga bahasa (Jang & Won, dikutip dalam Oktaviani & Pramadya, 2021). Perkembangan ini merupakan salah satu dampak positif dari globalisasi yang memberi keuntungan besar bagi Korea Selatan.
Saat ini, industri hiburan Korea Selatan, termasuk industri film, berhasil menembus pasar internasional dan diterima luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. Media sosial serta media massa berperan penting dalam penyebaran budaya ini secara masif. Mari kita telaah lebih jauh bagaimana industri film Korea Selatan berhasil mencuri perhatian dunia dan berkembang menjadi industri yang menonjol di kancah internasional.
Kondisi Terkini Industri Film Korea Selatan
Walaupun pandemi COVID-19 diberlakukan dengan ketat pada tahun 2020 dan 2021, hal ini tidak menganggu perkembangan dari industri film Korea Selatan. Mereka dapat dengan cepat beradaptasi dengan keadaan. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa serial maupun film yang dirilis oleh Korea Selatan lewat platform streaming seperti Netflix, Disney+ Hotstar, Amazon Prime, dan lain-lain yang kemudian mendapatkan banyak perhatian dari masyarakat dunia. Adanya pembatasan sosial membuat masyarakat cenderung menggunakan platform streaming untuk mencari tontonan. Pembatasan sosial ini dimanfaatkan oleh industri film Korea Selatan untuk merilis film dan serial sehingga menguntungkan mereka dan platform streaming yang bersangkutan.
Saat ini, industri film Korea Selatan berani mengeksplor berbagai genre dalam memproduksi film dan serial. Ini dibuktikan dengan kemunculan series “Squid Game (2021)” yang menarik perhatian masyarakat dunia hingga sempat menjadi tren pada tahun itu. Konsep “Squid Game (2021)” dapat dikatakan unik karena mengambil cerita dari permainan tradisional Korea yang kemudian dikemas dalam genre thriller. Sejak saat itu, series Korea Selatan mulai banyak bermunculan lewat platform streaming dan digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan hingga sekarang.
Kelebihan Industri Film Korea Selatan
Sebagai seorang penulis yang gemar menonton film asal Korea Selatan, dapat saya simpulkan kelebihan dari industri film Korea Selatan dalam tiga poin, antara lain:
- Cerita yang Kompleks, Unik, dan Relatable
- Penulis film dari Korea Selatan layak mendapatkan pujian karena mampu mengangkat berbagai tema, seperti keluarga di film “Miracle in Cell No. 7 (2013)”, supranatural di film “Exhuma (2024)”, kejahatan di film “Unlocked (2023)”, hingga aksi di film “Ballerina (2023)”. Di dalam beberapa film tersebut, sempat diselipkan beberapa scene yang sesuai dengan kehidupan saat ini yaitu adanya ketimpangan sosial, mental health, politik, dan lain-lain. Sebagai penonton, saya sangat gemar dengan film Korea Selatan dikarenakan mempunyai jalan cerita yang menarik dan memiliki plot twist yang tidak terduga sehingga sulit untuk diprediksi.
- Aktor dan Aktris dengan Kemampuan Acting Berkualitas Tinggi
- Korea Selatan telah mendapatkan pengakuan dari masyarakat dunia mengenai serial dramanya yang menduduki peringkat 1 sebagai serial drama terbaik di seluruh dunia. Selain dramanya, Korea Selatan juga mempunyai film-film yang tidak kalah menarik. Ini dikarenakan aktor dan aktris dari Korea Selatan mampu ber-acting dalam drama sekaligus film. Sehingga tidak heran jika film asal Korea Selatan layak mendapatkan apresiasi dikarenakan para aktor dan aktris mampu memainkan berbagai peran dengan sangat baik hingga membawa penonton terbawa suasana film.
- Teknik Sinematografi dan Produksi yang Berkualitas Tinggi
- Selama saya menonton film asal Korea Selatan, saya mengamati bahwa semua film asal Korea Selatan memiliki teknik pengambilan gambar yang berkualitas sehingga gambar yang dihasilkan memiliki visual yang memukau dan editan yang sangat halus. Selain itu, kostum aktor/aktris, set, hingga efek yang digunakan juga dapat menciptakan suasana yang sesuai dengan jalan cerita sekaligus realita pada saat ini.
Kelemahan Industri Film Korea Selatan
Selain kelebihan, sayangnya industri film Korea Selatan juga memiliki kelemahan. Berikut merupakan tiga kelemahan industri film Korea Selatan berdasarkan pengamatan saya.
- Kurang Meluasnya Promosi Film Korea Selatan di Negara Lain
- Industri film Korea Selatan masih sangat bergantung pada penonton lokal sehingga mayoritas film asal Korea Selatan hanya akan tayang di Korea Selatan saja. Saya sebagai penonton internasional merasa bahwa industri film Korea Selatan mempunyai potensi untuk tembus ke pasar internasional dengan segala kelebihan yang dimiliki. Namun, hingga saat ini, film asal Korea Selatan yang tayang di Indonesia masih sangat sedikit sehingga industri film Korea Selatan belum diketahui oleh cukup banyak orang.
- Hanya Memilih Aktor dan Aktris Korea Selatan yang Sudah Terkenal untuk Membintangi Film
- Demi meraih keuntungan yang besar, industri film Korea Selatan seringkali merekrut aktor atau aktris yang sudah terkenal agar film tersebut mendapatkan banyak perhatian. Menurut saya, masih banyak aktor dan aktris dengan kemampuan acting yang mumpuni namun masih kurang terkenal sehingga kurang dilirik oleh produser atau sutradara suatu film. Hal ini dapat memberikan potensi bagi aktor atau aktris tersebut untuk dikenal oleh penonton dan menaikkan nama dari aktor atau aktris itu sendiri. Namun, dikarenakan aktor dan aktris terkenal dapat memberikan kepastian komersial, maka aktor atau aktris yang kurang terkenal dan pendatang baru masih sulit untuk berkembang di dunia perfilman Korea Selatan.
- Industri Film Korea Selatan Masih Bergantung pada Hallyu Wave
- Hingga saat ini, Korea Selatan semakin dikenal oleh masyarakat di seluruh dunia. Bahkan, tidak sedikit dari masyarakat dunia yang terkena Hallyu Wave. Kepopuleran budaya Korea Selatan sangat bergantung pada Hallyu Wave, termasuk di dalamnya film-film asal Korea Selatan. Dapat dikatakan bahwa industri film di Korea Selatan masih bergantung dengan Hallyu Wave sehingga jika tren ini menurun, maka industri film akan sangat terdampak.
Film Terlaris Korea Selatan
Kesuksesan industri perfilman Korea Selatan dapat dilihat dari kepopuleran film-film yang turut mendapatkan apresiasi dari para kritikus film, antara lain:
- Train to Busan (2016)
- Train to Busan telah menjadi salah satu film asal Korea Selatan yang berhasil menarik banyak penonton dari seluruh dunia. Film yang disutradai oleh Yeong Sang-ho mengambil konsep yang unik pada masa itu, yaitu zombie. Film ini bercerita tentang perjuangan Seok Woo dan anaknya, Soo An untuk bertahan hidup dari serangan zombie apocalypse yang mewabah di Korea Selatan. Walaupun banyak mengambil scene di dalam kereta, film ini tetap berhasil memunculkan ketegangan dan ketakutan bagi penonton. Tidak heran jika Train to Busan yang rilis pada tahun 2016 ini berhasil memperoleh penghargaan di the 20th Fantasia International Film Festival, the Audience Award for Best Asian Feature, dan the Cheval Noir Award for Best Feature.
- Exhuma (2024)
- Di tahun ini, seluruh dunia digemparkan dengan perilisan film asal Korea Selatan berjudul Exhuma. Film yang diperankan oleh Kim Go-eun dan Lee Do-hyun mengambil konsep supranatural di mana aktris dan aktor tersebut menjadi dukun untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul secara berturut-turut. Film ini bercerita tentang sepasang dukun bernama Bong gil dan Hwa rim yang melakukan ritual untuk mencari penyebab dari kejadian bayi yang menangis dari sebuah keluarga di Los Angeles. Namun, masalah lain terus bermunculan semenjak Bong gil dan Hwa rim menemukan penyebab dari kejadian tersebut. Keberhasilan Exhuma kemudian ditunjukkan dengan memenangkan beberapa nominasi di Baeksang Arts Awards ke-60.
- Parasite (2019)
- Sebagai film yang telah meraih empat penghargaan pada Piala Oscar tahun 2020, tentunya Parasite tidak dapat dilewatkan untuk dinobatkan sebagai salah satu film terlaris karya Korea Selatan. Film ini bercerita tentang keluarga Kim yang hidupnya tidak berkecukupan dan anak laki-laki mereka bernama Kim Ki-woo memperoleh pekerjaan untuk menjadi guru privat seorang anak perempuan yang berasal dari keluarga kaya. Dari situ, Kim Ki-woo memiliki rencana untuk memasukkan seluruh anggota keluarganya menjadi pekerja di rumah keluarga kaya tersebut. Dengan jalan cerita serta plot twist yang menarik, tidak heran jika film karya sutradara Bong Joon-ho ini menjadi salah satu film yang wajib ditonton oleh para pecinta film.