Lihat ke Halaman Asli

Cinta Dan Revolusi serta Madzhab

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cinta merupakan sesuatu yang wajar ada dalam tubuh seorang pengemban revolusi, apalagi sebuah revolusi yang mengusung ideologi penuh cinta dan rahmat bagi seluruh ummat. cinta sendiri merupakan sebuah motivasi spiritual yang bisa mendorong sel2 dalam tubuh agar lebih giat bekerja dalam menjalankan misi2 revolusi.. Cinta bagi seorang pengemban revolusi adalah bayangan yang selalu memberinya keyakinan, ilham dan suntikan keberanian. cinta seorang pengemban revolusi adalah cinta yang suci karena Allah yang tidak membawa perbudakan dan bara asmara penuh nafsu, sesuatu yang sangat jarang ditemukan dalam dunia sekuler hedon kapitalis sekarang ini.

seorang che telah memberi kita contoh sikap seorang pengemban revolusi, dalam sebuah suratnya kepada Chichina dia mengatakan:

"Aku tahu aku mencintaimu dan sangat mencintaimu, tetapi aku tidak bisa mengorbankan kebebasanku untukmu: ini berarti mengorbankan diriku, dan aku adalah hal paling penting di dunia ini, seperti yang pernah kukatakan padamu."

walaupun gagasan che dan revolusi putih kita berbeda, tapi che menggambarkan sebuah sikap kaum revolusioner sejati. revolusi adalah segalanya, kita berjuang bukan demi diri kitakita berjuang demi mereka yang mencintai kitademi mereka yang kita cintaidan demi Allah yang mencintai kita. InsyaAllah..

kita juga melihat bagaimana seorang Nabi seperti Muhammad mendapatkan dukungan moral serta politis dari seorang Khadijah. cinta Khadijah memilih untuk membawanya ke perjuangan pergerakan perubahan sosial. penderitaan yang menyakitkan bersama sang suami. tanpa sedikitpun merasakan indahnya kejayaan Islam..

satu satunya cara agar cinta ini tidak hanya sekedar cinta semu penuh khayalan. adalah dengan bergerak kepada revolusi dalam level struktur dan sistem kenegaraan. dengan cinta, tanpa kekerasan. buktikanlah kepada Allah dan mereka yang kita cintai, bahwa gagasan ini adalah gagasan cinta. dan kita siap mati. untuk mentransformasikannya kepada realitas..

"pemberontakan kepada penguasa yang zalim, merupakan bentuk kepatuhan tertinggi kita kepada Allah.."

hal ini tentu akan sulit ketika revolusi kita di kotak kotakan oleh madzhab, dimana dalam tujuan revolusi sekarang umat islam ingin jadi umat yang terdepan tapi sayang sampai sekarang masih banyak saya lihat dimana mereka mengedepankan madzhab mereka, padahal saya tidak pernah melihat imam dan pendiri madzhab mereka mencaci salah satu madhab yang lain. imam jakfar begitu memuji muridnya imam hanafi dan sebaliknya imam hanafi memuji imam jakfar begitu juga antara imam maliki, imam syafii dan imam hanbali.

kita ini bagaikan berada di sebuah bus ada yang berada di bus bernama syiah, ada yang bernama sunni, ada yang bernama muhammadiyah, ada juga yang nu dan kita punya satu tujuan agar bus itu sampai yaitu Allah, tapi saya merasa aneh ketika mereka tidak bahu membahu saling membantu antara yang lainya malah seringkali sikut sikutan.

kalau anda mengaku sebagai orang yang beragama dan bermadhzab serta mengenal islam sungguh naif jika anda meneriakan persatuan dan kesatuan madzhab tapi anda sendiri menyerang madzhab lain dengan membabi buta. jika hal ini tetap terjadi teruslah hanya bermimpi bahwa umat islam adalah umat terbaik..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline