Man jadda wajada adalah sebuah pepatah dalam Bahasa Arab yang berarti siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil. Sepenggal mantra inilah yang dijadikan tema utama dari novel laris “Negeri Lima Menara” karya Ahmad Fuadi. Karena novel ini sangat inspiratif, maka tak heran jika cerita dalam novel ini telah diadaptasi ke dalam sebuah film. Film “Negeri Lima Menara” disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman baru saja diputar pertama kali di bioskop secara serentak kemarin, Kamis, 1 Maret 2012. (baca: "Negeri 5 Menara" Alternatif Pilihan di Akhir Pekan)
Ternyata man jadda wajada juga menjadi inspirasi acara Kick Andy yang akan tayang malam ini. Sekitar dua minggu yang lalu saya dan beberapa rekan kerja menonton video-taping acara tersebut. Maka dari itu saya bisa merekomendasikan bahwa acara ini wajib ditonton oleh pembaca Kompasiana karena beberapa alasan.
1. Aktualitas Tema
Guna menghadapi persaingan segala bidang dalam skala global, maka generasi muda perlu dibekali dengan semangat tema man jadda wajada ini. Para pemuda dan pemudi Indonesia perlu didorong agar bisa menjadi generasi yang produktif dan dapat berguna bagi Tuhan, negeri, dan keluarga. Tema ini dipercaya mampu membakar semangat generasi muda untuk semakin maju.
2. Bintang Tamu
Band Wali, Hasanain Juaini, dan rombongan film “Negeri Lima Menara” merupakan bintang tamu yang hebat. Mereka sukses dalam menerapkan tema man jadda wajada dalam segala aspek kehidupan mereka. Band Wali membagikan perjuangan mereka selama menjadi santri pondok pesantren dan bagaimana mereka bisa menjadi band ‘dakwah’ yang berhasil. Bapak Hasanain menceritakan proses keberhasilannya membuat sebuah pesantren modern untuk perempuan dan bagaimana beliau memberdayakan kaum perempuan. Tak heran jika beliau menyabet banyak penghargaan, baik di dalam maupun di luar negeri. Begitu pula dengan cerita-cerita seputar pembuatan film “Negeri Lima Menara” yang sangat memeras keringat karena harus mengelilingi seratus pesantren di Indonesia hanya untuk mencari setting yang tepat. Maka disanalah mantra man jadda wajad diwujudnyatakan. Begitulah, kisah-kisah inspiratif dari mereka layak untuk dikonsumsi publik.
3. Pelurusan Paradigma
Dalam acara tersebut juga dibahas mengenai paradigma buruk mengenai pesantren yang banyak berkembang di masyarakat. Selama ini banyak yang menganggap pesantren sebagai wadah penggodokan terorisme. Kick Andy edisi malam ini banyak menekankan pelurusan paradigma yang selama ini agak bengkok. Telah terbukti bahwa pandangan negatif masyarakat tersebut hanya sebatas asumsi yang tidak terbukti kebenarannya. Melalui pendidikan dalam pesantren, ternyata telah dicetak banyak manusia yang berpengetahuan tinggi dan berkarakter baik. Beberapa pesantren modern di Indonesia juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi bangsa yang tengah berkembang ini.
Itulah beberapa alasan mengapa Anda harus menonton sajian Kick Andy malam ini. Selain karena aktualitas tema dan bintang tamu, pembahasan mengenai pelurusan paradigma akan kita dapatkan juga. Eits! Satu alasan lagi yang hampir tertinggal. Dengan menonton acara ini, maka Anda akan menemukan saya di studio Metro TV (baca : saya masuk tivi, hahaha).
[caption id="attachment_166138" align="aligncenter" width="632" caption="Kick Andy yang akan ditayangkan malam ini di MetroTV, bertemakan man jadda wajada"][/caption] [caption id="attachment_166136" align="aligncenter" width="605" caption="bintang tamu Kick Andy malam ini"]
[/caption]
Salam,
Clarasia Kiky Puspita Anggraeni
*salah satu penonton setia Kick Andy yang sedang belajar menulis
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H