Lihat ke Halaman Asli

Emas Kian Cemerlang

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Emas mempertahankan momentum penguatannya meski beberapa pasar masih ditutup untuk libur paskah. Spot emas bertahan di atas $1,500/ons, mensinyalkan bahwa minat pembelian kembali menguat setelah libur, menurut trader di Tokyo. Spot emas di $1,512.55/ons, naik $5.45 dari penutupan di hari Jumat di 1,507.10/ons. Kontrak emas Tocom bulan Desember di Y4,002/gram, naik Y25. Pekan lalu Barclays Capital mamatok target berikutnya di $1,520/ons, dan target trend line di $1,533/ons dan $1,615/ons.

Spot emas naik ke tinggi rekornya di level $1,513.70 per ons hari Senin, melanjutkan penguatannya ke sesi tingginya berturut-turut selama 7 sesi seiring melemahnya dollar AS dalam kisaran 3 tahun. Kontrak emas AS juga menyentuh tinggi rekor di level $1,514.50 per ons. Kontrak perak sendiri di COMEX naik ke tingginya 31 tahun di level $47.84 per ons.

Penguatan emas ini lebih banyak disebabkan pelemahan Dollar karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian US semakin menurun. Masyarakat AS lebih pesimis terhadap outlook ekonomi dan percaya AS kini berada di jalur yang salah, menurut survei New York Times / CBS News. Jumlah penduduk AS yang berpikir ekonomi memburuk melonjak 13% hanya dalam waktu satu bulan, menjadi 39%. Hanya 23% responden anggap ekonomi membaik, turun 3% dari bulan sebelumnya.

70% responden utarakan negara kini menuju ke arah yang salah dan berpikir baik Presiden Obama atau Kongres Partai Republik tidak memikirkan negara. Ini tentunya akan berdampak buruk bagi peringkat kinerja Presiden Barack Obama dan kedua partai di Kongres menjelang pemilu 2012.

57% responden setuju dengan cara Obama menangani ekonomi, dan 75% setuju dengan cara Kongres lakukan tugasnya. Meskipun Washington kini alami perdebatan sengit terhadap proposal pengurangan defisit, namun masyarakat AS tidak yakin terhadap dampak pemotongan defisit kepada ekonomi. (http://dunia-komoditi.blogspot.com)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline