Cebongan, Salatiga (4/8) -- Lonjakan kasus penularan Covid-19 semakin memprihantinkan dan menimbulkan kekhawatiran yang berlebihan pada kebanyakan masyarakat. Oleh karena itu kita dihimbau untuk tetap membatasi mobilitas dan interaksi dengan tetap di rumah saja. Selain itu, kita juga harus senantiasa menjaga kesehatan kita agar terhindar dari paparan virus corona. Kita Imunitas tubuh yang kuat merupakan salah satu hal yang perlu kita perhatikan di masa pandemi Covid-19 ini. Penyebaran penularan Covid yang tak kunjung mereda ini mengakibatkan lembaga pendidikan belum bias mengadakan proses kegiatan belajar mengajar secara tatap muka sehingga sekolah masih terus diadakan secara daring (online). Hal tersebut menjadikan proses pembelajaran yang diterima oleh anak-anak menjadi terganggu, dan pendidikan yang diterima anak menjadi kurang maksimal.
Oleh karena itu, Maria Clara de Rosaria Moniz, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, Semarang, melakukan pengabdian kepada masyarakat RT 01 RW 03, Kelurahan Cebongan, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga melalui dua program kerjanya pada KKN Pulang Kampung Tim II Tahun 2021. Kamis (8/7/21), di rumah Pak Muhtadi (ketua RT 01), melalui program kerja pertamanya, Maria Clara menyampaikan edukasi mengenai pentingnya kasiat/manfaat tanaman herbal jahe merah sebagai peningkat imunitas tubuh di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai dan mengajak masyarakat agar tetap sehat dengan mengkonsumsi jahe merah. Selain pemberian edukasi, Maria Clara juga mengajak masyarakat untuk membudidayakan jahe merah melalui pembagian bibit jahe merah kepada masyarakat yang diwakilkan oleh ibu-ibu Dasa Wisma setempat.
Jahe merah sendiri merupakan tanaman rimpang yang memiliki kasiat paling kuat diantara jenis jahe lainnya. Kandungan zat aktif Shogaol, Zingeron, dan zat-zat antioksidan alami lainnya dalam jahe merah inilah yang berkasiat mencegah dan mengobati berbagai penyakit seperti demam, batuk, kepala pusing, rematik, mual-mual, kanker, hingga dapat mengobati penyakit jantung. Jahe merah sendiri dapat dikonsumsi dengan melakukan pengolahan menjadi bumbu masakan, minuman, maupun obat herbal.
Perlu kita ketahui, hingga saat ini belum terdapat obat secara khusus untuk penyembuhan Covid-19. Sehingga apabila terdapat gejala pusing dapat diobati dengan obat pusing, jika terdapat gejala batuk dapat diobati dengan obat batuk, begitu juga dengan gejala lainnya. Oleh karena itu, jahe merah dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan alternative untuk mengobati beberapa gejala Covid-19 seperti demam, batuk, sakit kepala, hingga mengobati peradagangan yang berlebih pada paru-paru.
Selain itu, zat aktif yang terkandung dalam jahe merah ini juga memiliki aktivitas sebagai immunomodulator yang berguna sebagai peningkat daya tahan tubuh atau imunitas tubuh kita. Mengingat imun tubuh yang kuat merupakan salah satu senjata kita agar tetap sehat dan terhindari dari paparan virus corona yang semakin mengkhawatirkan penyebaran dan penularannya.
Sedangkan dengan adanya pembagian bibit tanaman herbal jahe merah, Maria Clara berharap masyarakat setempat dapat membudidayakan tanaman tersebut dan dapat menjadi kegiatan baru bagi masyarakat selama berada di rumah saja. Dengan memiliki kegiatan, maka akan mengurangi kejenuhan masyarakat selama di rumah saja sehingga dapat mengurangi kegiatan bepergian ke luar rumah. Dengan begitu, proses mobilitas dan interaksi dalam masyarakat dapat dikurangi dan mencegah penyebaran penularan Covid-19.
Sementara itu, program kedua yang bertema Sustainable Development Goals (SDGs) tentang Pendidikan Berkualitas melalui pengadaan belajar bersama di masa sekolah daring diadakan pada minggu keempat KKN diselenggarakan. Kamis-Jumat (29-30/7/21), di rumah Pak Muhtadi selaku ketua RT 01, Maria Clara mengajak anak-anak Sekolah Dasar di lingkungan RT 01 RW 03, Cebongan untuk belajar bersama di masa sekolah daring. Kamis (29/7/21), hari pertama belajar bersama di masa sekolah daring diadakan, Maria Clara menyampaikan pembelajaran materi umum mengenai mata pelajaran Sekolah Dasar dan membantu anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolah. Jumat (30/7/21), hari kedua belajar bersama diadakan, anak-anak diajak untuk belajar bersama tentang sejarah bangsa Indonesia melalui pengenalan terhadap pahlawan-pahlawan Indonesia. Agar dapat lebih memahami materi, anak-anak diajak untuk menyaksikan film animasi tentang Perang Diponegoro.