Lihat ke Halaman Asli

Permainan Tradisional Congklak Dalam Konservasi Nilai Sosial dan Budaya

Diperbarui: 31 Maret 2023   12:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Permainan tradisional sangat jarang sekali digunakan oleh anak-anak pada generasi milenial. Anak-anak pada zaman sekarang sudah banyak menggunakan permainan serba online yang mana hal tersebut membuat anak menjadi jarang melakukan aktivitas bermain di luar rumah, melainkan dengan game online tersebut dapat pula dilakukan di dalam rumah. Berbicara tentang permainan tradisional, permainan ini dulu sangat digemari oleh anak-anak dulu yang mana permainan tersebut belum tersentuh dengan pengaruh dunia game online. Seperti pengertiannya juga, permainan tradisional merupakan bentuk ekspresi dan apresiasi dari tradisi masyarakat dalam menciptakan situasi serta kegiatan yang gembira dan menyenangkan melalui kegiatan permainan tradisional, yang mana masyarakat dapat berkumpul, berinteraksi, dan berekspresi baik secara fisik, mental, dan emosi yang dapat menimbulkan efek positif bagi perkembangan anak. Banyak sekali macam jenis permainan tradisional, contohnya : gobak sodor, petak umpet, congklak, egrang, dll. Permainan tersebut banyak dilakukan oleh anak-anak pada zaman dulu yang mana kegiatan permainan tersebut digunakan untuk sarana menghibur diri, memelihara keharmonisan antar sesama, menciptakan kenyamanan dan kerukunan sosial, hingga membentuk karakter anak untuk dapat bersosialitas dengan teman yang lainnya agar anak dapat memiliki karakter yang baik sesuai dengan usia pertumbuhannya.

Permainan Tradisional Congklak

            Permainan Congklak atau dapat disebut Dakon ini merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang menggunakan papan dengan lubang bulat yang berjumlah 14 hingga 16 lubang dan terdapat dua lubang yang memiliki ukuran lebih besar yang terletak pada ujung papan. Permainan ini hanya dimainkan oleh dua orang, yang mana masing-masing pemain mendapat 7 lubang kecil kecil dan 1 lubang besar yang saling berhadapan dengan lawan mainnya. Awal asal usul permainan tradisional Congklak ini dipercaya berasal dari Afrika atau Arab. Permainan congklak ini telah lama berkembang di Asia, khususnya kawasan Melayu. Menurut sejarah, congklak pertama kali masuk dan berkembang di Indonesia dibawa oleh bangsa Arab yang datang untuk berdagang dan berdakwah. Arkeologi dan beberapa ahli percaya bahwa congklak berasal dari Timur Tengah lalu menyebar ke Afrika. Lalu, congklak berkembang hingga ke Asia oleh pedagang Arab.

            Permainan tradisional Congklak ini merupakan permainan yang sangat digemaari oleh anak-anak, terutama bagi kalangan anak perempuan. Permainan sangat popular dan sudah sangat melegenda sejak zaman dahulu. Makna dari permainan congklak juga adalah kita harus dapat berbagi jika memiliki rezeki yang lebih dan menggunakan rezeki yang kita punya secukupnya dan tidak berlebihan, hal ini ditandai dengan dimasukkannya biji congklak satu persatu ke dalam lubang congklak. Anak yang suka bermain congklak ini biasanya akan dapat memiliki ketajaman berpikirnya yang terasah, karena permainan ini juga akan mengasah dan merangsang kemampuan berhitung anak dan juga dapat membuat anak berpikir dengan penuh strategi dalam melakukan permainan bagaimana cara untuk menang dan memperoleh banyak biji dari lawannya. Oleh karenanya, permainan tradisional congklak ini yang terlihat sederhana ini juga ternyata memiliki syarat akan nilai pendidikan karakter yang kuat yang dapat berguna bagi pertumbuhan anak-anak yang memainkannya.

Aturan dan Cara Bermain Permainan Tradisional Congklak

1. Menentukan Lawan

Dalam permainan biasanya perlu membutuhkan lawan agar permainan tersebut dapat berjalan, seperti halnya permainan congklak yang membutuhkan 2 orang pemain dan hanya dapat dilakukan oleh dua orang tersebut saja. Dan dalam menentukan lawan pula harus mencari lawan yang seimbang agar tidak terjadi kecurangan atau hal-hal yang tidak diinginkan selama proses permainan. Pemain juga harus dapat saling memahami tentang bagaimana aturan bermain congklak serta bagaimana cara bermainnya.

2. Menyiapkan Congklak

Dalam permainan ini tentunya membutuhkan objek permainan bernama Congklak. Pada zaman dulu permainan congklak menggunakan papan kayu dan menggunakan biji congklak yang dapat berupa cangkang kerang, batu-batuan, kelereng, dll. Namun sekarang baik berupa alat dan bahan permainan Congklak dapat dibuat menggunakan bahan palstik yang mana lebih mudah digunakan.

Dalam satu alat congklak umumnya berisi 7 lubang kecil dan 1 lubang besar disisi papan Congklak yang saling berhadapan, yang mana jumlah kesuluruhan total lubang pada papan adalah berjumlah 16 lubang. Dan setiap lubang akan diisi dengan biji congkalk yang biasanya berjumlah 7-9 buah pada masing-masing lubang kecilnya.

3. Adu Suit

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline