Siapa memelihara atau suka dengan hewan berbulu dan menggemaskan ini?
Tentu bagi kalian yang memeliharan hewan berbulu ini sudah tidak asing lagi dengan Whiskas, salah satu produk makanan kucing yang terkenal dan sudah banyak dikenal di Indonesia. Cara branding yang dilakukan Whiskas cukup menjadi magnet bagi audiens yang melihat iklannya. Ikaln Whiskas yang cukup identik dengan kucing berwarna abu-abu dengan ekspresi yang menggemaskan dan kemasan berwarna ungu yang menjadi ciri khas dari produk Whiskas itu sendiri.
Whiskas mengiklankan produknya secara online dan juga offline, contoh iklan secara online yakni melalui YouTube, Instagram, dan platform online lainnya. Iklan secara offline yang dilakukan Whiskas adalah dengan menyewa Billboard dengan menampilakn kucing abu-abu yang sedang menyantap makanannya. Bila kita sebagai audiens yang melihat iklan tersebut akan ada perasaan tertarik untuk melihatnya karena tingkah kucing abu-abu yang menggemaskan dan menghibur.
Cara branding yang dilakukan Whiskas memiliki kemiripian di tiap negara, seperti contohnya Whiskas UK. Whiskas UK dan Whiskas Indonesia memiliki kemiripan dalam iklan yang dilakukan, contohnya dikedua negara ini sama-sama memiliki slogan "ABC". Apa sebenarnya ABC itu? Di Indonesia sendiri slogan "ABC" ini memiliki arti : A = aktif, B = bulu indah, C = cerah mata. Di UK arti slogan "ABC" ini sama seperti yang ada di Indonesia namun dalam bahasa Inggris saja, A = active, B = beautiful coat, C = clear and bright eyes. Dalam iklan yang dilakukan oleh Whiskas selalu menginformasikan kandungan yang ada di produk Whiskas, sehingga akan muncul pikiran bahwa jika ingin membeli makanan kucing akan lebih baik bila membeli Whiskas untuk makanan kucing mereka.
Cara branding yang memiliki kemiripan adalah sama-sama menggunakan kucing abu-abu yang menjadi ciri khas dari Whiskas dengan tingkah yang menggemaskan dan menarik perhatian bagi yang melihat iklan dari Whiskas.
Cara branding Whiskas bila dikaitkan dengan Komunikasi Persuasi masuk dalam teori Elaboration Likelihood Model (ELM). Mengapa demikian? Karena Iklan yang dilakukan Whiskas masuk dalam jalur kognitif yang ada di ELM, yakni jalur sentral. Whiskas dalam melakukan strategi pemasaran dalam bentuk iklan, memperhaitikan poin penting berupa informasi yang akan disampaikan serta alasan mengapa Whiskas menjadi produk makanan kucing yang dikenal oleh para pecinta kucing, informasi ini berupa bahan apa saja yang digunakan Whiskas dalam produknya serta protein yang digunakan sudah disesuaikan dengan kebutuhan kucing seperti slogan yang ada dalam iklan Whiskas. Jenis pemrosesan persuasi melalui jalur sentral lebih bertahan lama karena sudah tertanam dipikiran audiens yang sering melihat iklan Whiskas tersebut dan terdapat hal-hal yang selalu mengingatkan audiens seperti kucing abu-abu dan warna kemasan Whiskas itu sendiri. Tipe elaborasi yang terjadi pada iklan Whiskas masuk dalam elaborasi objektif, yakni adanya pemikiran bottom-up (bawah ke atas) yang artinya fakta yang disajikan tanpa bias atau apa adanya, fakta ini berupa transparansi kandungan gizi yang ada dalam iklan dan juga pada kemasan produk Whiskas.
Oleh karena itu, produk makanan kucing yang paling banyak diketahui dan digunakan adalah Whiskas karena iklan yang dilakukan Whiskas sudah tertanam dalam pikiran masyarakat sehingga Ketika ingin membeli makanan kucing maka akan langsung tertuju pada produk Whiskas, maka branding yang dilakukan Whiskas berhasil masuk dalam masyarakat.
Daftar Pustaka
Griffin, E. M. (2006). A first look at communication theory. McGraw-hill.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H