Lihat ke Halaman Asli

Bryna

Peminat sejarah dan budaya

Orang-Orang Tua: Bagaimana Mereka Diperlakukan dalam Peradaban

Diperbarui: 1 Maret 2024   02:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Old Woman Reading, Gerard Dou, c. 1631 - c. 1632 (sumber: rijksmuseum.nl)

Tua dan muda merupakan konsep yang tidak pernah lepas dari berbagai masyarakat dan kebudayaan. Orang tua atau lansia dapat kita lihat dalam dua bagian. Sebagai fakta biologis dan sebagai fakta konstruksi sosial. Sebagai fakta biologis tentunya fungsi-fungsi di tubuh kan akan berubah dari sebelumnya. 

Dari yang rambutnya hitam berubah menjadi putih, dari yang sebelumnya lincah atau gesit menjadi lamban. Baru kita melihat bahwa dokter berkata seorang lansia tersebut meninggal karena natural death atau kematian karena sebab alami yang berisikan berbagai jenis penyakit yang tentunya karena tubuh dan organ-organ di dalamnya telah menua.

Menariknya dalam melihat orang-orang tua dan para lansia adalah bagaimana mereka dimaknai dan diperlakukan secara sosial  dari berbagai kebudayaan dan peradaban. 

World Health Organization melihat lansia adalah mereka yang telah memasuki umur 60 tahun yang tersebut sama dalam UU No.13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Namun angka 60 bukanlah angka yang mutlak. 

Pada 2019 terdapat tuntutan Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita agar pintu usia lansia diubah menjadi 65 tahun dengan alasan-alasan sosial. Di sini kita melihat adalah pendefinisian secara sosial dari lansia beragam.  

Konteks-konteks sosial dan pekerjaan juga bisa menjadi ukuran yang tua dan yang muda. Dari sini kita dapat mengambil beberapa kasus. Bagi pemain sepak bola misalnya, umur 30-an sudah dianggap tua. 

Menurut soccerfeed, rata-rata usia pemain sepak bola profesional gantung sepatu adalah pada usia 35.  Legenda sepak bola  Diego Maradona sendiri pensiun ketika di umur 37 tahun. 

Cristiano Ronaldo, salah satu pesepakbola yang mungkin tidak akan pernah dijumpai lagi dalam beberapa generasi mendetangan, meninggalkan panggung utama sepak bola dunia, Eropa, pada usia 37.

Bagi politisi, pebisnis ataupun akademisi jelas itu tersebut adalah umur yang masih sangat muda. Misalnya, Presiden termuda di Amerika sendiri adalah Theodore Roosevelt yang dilantik ketika berusia 42 tahun. Fidel Casto merupakan pemimpin negara "termuda" ketika pada usia 32 tahun berhasil memenangkan revolusinya. 

Dalam konteks sejarah bangsa Indonesia jelas kita  tidak asing lagi dengan istilah tua dan muda. Golongan tua dan golongan muda selalu menghiasi buku-buku sejarah terlebih lagi pada masa menjelang kemerdekaan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline