Lihat ke Halaman Asli

Nilam Dwi Citra Pertiwi

law Student and Social and Political Writer

Demonstrasi Generasi Z: FOMO dan Keterlibatan Politik yang Nyata

Diperbarui: 3 Oktober 2024   19:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, dikenal sebagai generasi yang tumbuh di era digital dan media sosial. Mereka sering kali terhubung dengan berbagai isu dan peristiwa yang terjadi di seluruh dunia. Salah satu dampak dari konektivitas ini adalah munculnya FOMO (Fear of Missing Out) yang mendorong mereka untuk terlibat dalam berbagai gerakan sosial dan politik, termasuk demonstrasi. Artikel ini akan membahas fenomena demonstrasi yang dilakukan oleh Generasi Z sebagai respons terhadap FOMO dan bagaimana keterlibatan ini membentuk pandangan politik mereka.

Apa Itu FOMO?

FOMO adalah perasaan cemas bahwa seseorang akan kehilangan pengalaman atau informasi penting yang sedang terjadi. Dalam konteks politik, FOMO dapat membuat Generasi Z merasa perlu untuk terlibat dalam gerakan sosial atau demonstrasi agar tidak dianggap ketinggalan atau diabaikan. Media sosial berperan besar dalam memperkuat perasaan ini, dengan memberikan akses langsung ke berita, komentar, dan gambar dari berbagai peristiwa.

Demonstrasi sebagai Respons terhadap FOMO

  • Gerakan Iklim dan Kesadaran Lingkungan Salah satu contoh demonstrasi yang dipelopori oleh Generasi Z adalah gerakan iklim. Banyak dari mereka yang merasa tertekan untuk berpartisipasi dalam protes iklim global, seperti Fridays for Future, karena mereka ingin menunjukkan kepedulian terhadap isu lingkungan dan tidak ingin ketinggalan dalam diskusi yang sedang tren. Demonstrasi ini tidak hanya merupakan bentuk protes, tetapi juga menjadi wadah untuk mengekspresikan kepedulian terhadap masa depan planet mereka.
  • Keadilan Sosial dan Kesetaraan Demonstrasi terkait keadilan sosial, seperti protes terhadap rasisme dan ketidakadilan gender, juga menarik perhatian Generasi Z. Mereka merasa terdorong untuk terlibat dalam aksi-aksi ini, baik secara langsung maupun melalui media sosial, untuk menunjukkan dukungan dan solidaritas. Keterlibatan ini sering kali didorong oleh FOMO yang muncul dari melihat teman-teman mereka atau figur publik yang terlibat dalam gerakan tersebut.
  • Isu Politik dan Pemilu Menjelang pemilu, FOMO dapat mendorong Generasi Z untuk berpartisipasi dalam demonstrasi yang menuntut perubahan kebijakan atau memperjuangkan isu-isu tertentu. Mereka ingin memastikan suara mereka didengar dan merasa perlu untuk aktif dalam proses politik. Demonstrasi ini menjadi bentuk pernyataan yang menunjukkan bahwa mereka tidak hanya ingin mengikuti berita, tetapi juga berkontribusi secara nyata dalam mengubah keadaan.

Dampak dari Demonstrasi Generasi Z

  • Kesadaran Politik yang Meningkat Partisipasi dalam demonstrasi membantu Generasi Z meningkatkan kesadaran politik mereka. Mereka belajar tentang isu-isu yang memengaruhi masyarakat dan mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem politik bekerja. Hal ini dapat berdampak positif pada partisipasi mereka di pemilu dan dalam kehidupan politik sehari-hari.
  • Membangun Komunitas dan Jaringan Melalui demonstrasi, Generasi Z dapat membangun komunitas dengan orang-orang yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Jaringan ini memberikan dukungan emosional dan sosial, serta memperkuat rasa solidaritas di antara mereka. Dengan terlibat dalam gerakan kolektif, mereka merasa lebih kuat dan memiliki suara yang lebih besar.
  • Peningkatan Kesehatan Mental Meskipun FOMO dapat menyebabkan kecemasan, terlibat dalam demonstrasi dapat memberikan rasa tujuan dan pencapaian. Ketika Generasi Z merasa bahwa mereka dapat berkontribusi pada perubahan sosial, hal ini dapat meningkatkan kesehatan mental mereka dan memberikan kepuasan yang lebih dalam.

Menghadapi Tantangan FOMO dalam Demonstrasi

  • Pendidikan dan Kesadaran Penting bagi Generasi Z untuk mendapatkan pendidikan yang memadai tentang isu-isu sosial dan politik. Dengan pemahaman yang lebih baik, mereka dapat mengambil keputusan yang lebih bijaksana tentang keterlibatan mereka dalam demonstrasi.
  • Mengatur Keterlibatan Meskipun terlibat dalam demonstrasi bisa sangat memuaskan, penting untuk menjaga keseimbangan antara keterlibatan sosial dan kebutuhan pribadi. Generasi Z perlu belajar untuk mendengarkan diri mereka sendiri dan memilih gerakan yang benar-benar sesuai dengan nilai dan minat mereka, tanpa merasa tertekan untuk terlibat dalam semua aktivitas.
  • Menciptakan Ruang Diskusi yang Positif Membuat ruang untuk diskusi yang sehat dan terbuka tentang isu-isu yang dihadapi dapat membantu Generasi Z merasa lebih percaya diri dalam pendapat mereka. Dengan berdiskusi secara terbuka, mereka dapat mendalami isu-isu tersebut tanpa terpengaruh oleh tekanan sosial.

Kesimpulan

Demonstrasi yang dilakukan oleh Generasi Z sebagai respons terhadap FOMO mencerminkan keterlibatan mereka yang tinggi dalam isu-isu sosial dan politik. Meskipun perasaan ketinggalan dapat mendorong mereka untuk terlibat, penting untuk menemukan keseimbangan dan memastikan bahwa keterlibatan tersebut didasarkan pada pemahaman dan nilai-nilai yang kuat. Dengan cara ini, Generasi Z tidak hanya menjadi bagian dari perubahan, tetapi juga membentuk masa depan politik dan sosial yang lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline