Lihat ke Halaman Asli

Ketika Budaya Korupsi Sampai di Tempat Menuntut Ilmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13027958911705501687

Entah sampai kapan budaya korupsi ini akan berakhir ? sepertinya tidak akan berakhir malah semakin merajalela ke tempat-tempat yang seharusnya jauh dari korupsi. Contohnya di sekolah, apakah benar budaya korupsi ini dilakukan oleh seorang pendidik (oknum pendidik)? Saya tidak habis pikir di sebuah sekolah yang merupakan tempat menuntut ilmu bisa-bisanya dijadikan tempat untuk memperkaya diri, apalagi kalau sekolah tersebut mayoritas siswanya adalah kelas menengah ke bawah. Dimana nurani mereka ketika mendapatkan (korupsi) uang dari siswa miskin? Mengapa seseorang yang mempunyai sebutan pendidik malah mengajarkan kelakuan yang tidak patut ditiru siswanya? Memang tidak semua pendidik yang kotor tapi saya sangat menyayangkan tindakan beberapa oknum pendidik yang mengatas-namakan sekolah untuk mencari keuntungan pribadi. Terkadang mereka memperkaya diri dengan alasan ada iuran wajib sekolah, uang gedung, urunan studi tour, iuran bimbingan belajar, dll. Padahal setelah saya lihat sendiri  gedung ya tetap tidak banyak kemajuan, pelayanan studi tour tidak sesuai dengan harga yang dibayar, begitupun dengan yang lainnya. Saya sempat berpikir mungkin budaya korupsi di negara kita ini akan berakhir jika di dalam dunia pendidikan yang notabene adalah pendidik orang-orang besar sudah tidak ada lagi, barulah Indonesia bersih dari korupsi. entah kata-kata apalagi yang bisa saya katakan disini yang jelas saya sangat kecewa dengan tingkah polah oknum pendidik yang telah beralih profesi menjadi seorang koruptor.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline