Dunia Allah ciptakan dengan segala ujiannya. Tidak ada kenikmatan yang sempurna. Di dalamnya kenikmatan bercampur dengan kesusahan.
Ada yang disukai, adapula yang dibenci. Kesedihan dengan kebahagiaan silih berganti. Sempit datang diiring lapang.
Abdullah bin Mas'ud berkata, "Tiap kesenangan pasti disertai kesusahan dan tiada rumah tangga dipenuhi kebahagiaan kecuali juga dipenuhi kesedihan."
Setiap orang punya tawa dan tangisnya sendiri, dan Allah yang membuat kita tertawa dan menangis.
Sungguh, kita ini milik Allah dan hanya peda-Nya kita kembali dan setiap takdir Allah pasti terjadi.
Setiap ketetapan Allah adalah baik. Dia yang menetapkan dengan sifat hikmah dan kasih sayang. Maha Pengasih lagi Penyayang yang tidak mungkin berbuat zhalim.
Semua yang telah Dia takdirkan pasti terlaksana, baik kita menerimanya dengan lapang, atau marah menggerutu.
Maka berusaha untuk ridho itulah pilihkan yang tepat, meskipun tidak mudah karena kesadaran ada di pukulan pertama.
Hidup tanpa ujian adalah keniscayaan, dengan menyadari hakikat tersebut membuat kita sadar, betapa sabar sangat dibutuhkan untuk menjalani jalan terjal kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H