Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Kesadaran dan Tindakan

Diperbarui: 7 Januari 2025   05:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kekerasan verbal, meskipun tidak terlihat, meninggalkan bekas yang dalam pada kesehatan mental dan emosional korban. Dalam konteks pendidikan, kekerasan verbal dapat menciptakan atmosfer yang berbahaya dan  merusak.

Kekerasan verbal adalah masalah serius yang sering kali diabaikan, tetapi dampaknya terhadap individu, terutama di lingkungan pendidikan, sangat merugikan. Oleh karena itu, perlu ada tindakan tegas dan kesadaran untuk mencegah dan menangani kekerasan verbal. Kekerasan verbal sering kali dianggap sebagai bentuk kekerasan yang tidak berbahaya dibandingkan kekerasan fisik. Namun, definisi dan konsekuensinya jauh lebih dalam. Kekerasan verbal mencakup tindakan yang menghina, membentak, dan menakut-nakuti, yang dapat mengakibatkan dampak psikologis yang parah bagi korban. Kasus mahasiswa PPDS FK UNDIP yang berujung pada bunuh diri adalah salah satu contoh tragis bagaimana kekerasan verbal dapat mengakibatkan konsekuensi fatal.

Lingkungan pendidikan seharusnya menjadi tempat yang aman dan mendukung. Beberapa penyebab kekerasan verbal antara lain kurangnya kontrol emosi, ketidakmampuan berkomunikasi, keinginan untuk mendominasi, trauma masa lalu, dan lingkungan sosial yang toleran terhadap perilaku kasar. Tindakan kekerasan verbal ini tidak hanya merusak kesehatan mental korban, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan fisik yang lebih serius.

Dampak dari kekerasan verbal termasuk penurunan percaya diri, depresi, kecemasan, perilaku menarik diri, dan bahkan kekerasan berbalas. Dalam kasus dr. Aulia, ia mengalami tekanan yang sangat berat akibat perlakuan tidak manusiawi, yang menunjukkan betapa krusialnya penanganan dan pencegahan kekerasan verbal di lingkungan pendidikan kedokteran.

Dalam perspektif agama, kekerasan verbal bertentangan dengan nilai-nilai yang mengajarkan akhlak mulia dan penghormatan terhadap martabat manusia. Al-Quran dan Hadits menekankan pentingnya keadilan dan dialog, yang mana berlawanan dengan tindakan kekerasan verbal. Dalam hal ini merujuk misalnya pada QS. An-Nisa/4:135;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاۤءَ لِلّٰهِ وَلَوْ عَلٰٓى اَنْفُسِكُمْ اَو   الْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَۚ اِنْ يَّكُنْ غَنِيًّا اَوْ فَقِيْرًا فَاللّٰهُ اَوْلٰى بِهِمَاۗ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوٰٓى اَنْ تَعْدِلُوْاۚ وَاِنْ تَلْوٗٓا اَوْ تُعْرِضُوْا فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرًا

Terjemahannya:

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. jika ia[361] Kaya ataupun miskin, Maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, Maka Sesungguhnya Allah adalah Maha mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

Kekerasan verbal merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian lebih dari semua pihak. Sanksi yang tegas bagi pelaku menjadi penting untuk mencegah terulangnya tindakan kekerasan, melindungi korban, dan menciptakan budaya hormat dan empati yang lebih baik. Kita semua berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung, baik di dunia pendidikan maupun dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil tindakan yang tepat, kita dapat bersama-sama mengatasi masalah kekerasan verbal dan melindungi mereka yang rentan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline