Mahasiswa Universitas Negeri Malang melakukan pengabdian kepada masyarakat di Dusun Brau Desa Gunungsari Kecamatan Bumiaji Kota Batu Jawa Timur. Kegiatan pengabdian mengangkat judul "Bank Limbah Minyak Sebagai Solusi Pencemaran Sungai oleh Minyak Jelantah di Dusun Brau Kota Batu" Kegiatan pengabdian tersebut melibatkan 40 orang ibu PKK Dusun Brau beserta 4 mahasiswa Universitas Negeri Malang yaitu, Citra Berliana Linda Sari, Irene Yusfia Ramadhani, Nadia Mareta Ayu Putri, dan Vina Widiyawati.
Pada Kamis, 21 November 2024 pukul 18.30 WIB telah dilaksanakan pemberian edukasi terkait minyak jelantah, pengenalan mengenai Zerolim, dan penawaran solusi berupa sistem Bank Sampah oleh kelompok pengabdian.
Terdapat beberapa susunan acara yang dilakukan pada kegiatan tersebut. Kegiatan diawali dengan pembacaan doa yang dipandu oleh MC dari anggota Ibu PKK Dusun Brau. Kegiatan dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh saudari Vina Widiyawati yang bertugas sebagai dirigen dan lagu Mars PKK yang dipimpin oleh Ibu Ruroh selaku Ibu Kepala Dusun Brau. Kegiatan selanjutnya diambil alih oleh Vina Widiyawati selaku moderator dalam kegiatan edukasi yang dilakukan oleh kelompok pengabdian. Kegiatan berikutnya yaitu pemaparan bahaya dan beberapa cara dalam mengatasi pengolahan limbah minyak jelantah oleh Irene Yusfia Ramadhani dan pengenalan langkah penggunaan aplikasi Zerolim oleh Citra Berliana Linda Sari sebagai upaya penawaran solusi sistem Bank Sampah. Selama kegiatan berlangsung, telah diambil foto dan video sebagai bentuk dokumentasi kegiatan oleh Nadia Mareta Ayu Putri .
Kegiatan berjalan dengan baik dan mendapatkan respon positif dari peserta kegiatan edukasi, hal ini dibuktikan dengan para ibu PKK yang mendengarkan dan memperhatikan selama penyampaian informasi dilakukan. Terdapat pula beberapa peserta yang melakukan sesi tanya jawab sebagai bentuk diskusi dalam kegiatan edukasi tersebut. Acara tersebut dapat dikatakan berhasil mencapai tujuannya dalam memberikan informasi yang bermanfaat bagi para peserta sehingga para Ibu PKK dapat mengetahui bahaya pembuangan limbah minyak sembarangan yang dilakukan selama ini, tak hanya itu para Ibu PKK juga menjadi memiliki banyak wawasan mengenai kegiatan yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan limbah minyak jelantah.
Namun, mengenai penawaran solusi sistem Bank Sampah, kelompok pengabdian mengetahui bahwa mitra yaitu ibu rumah tangga atau para Ibu PKK dalam forum tersebut belum tertarik dengan ide yang ditawarkan. Mereka menganggap bahwa mengumpulkan minyak jelantah dengan berat 200 kg sangat memakan waktu yang lama, apalagi produksi minyak jelantah mereka tidak sebanyak itu. Mereka juga mengatakan lebih tertarik dengan kegiatan praktek langsung mengenai pengolahan limbah minyak jelantah yang langsung dapat dijadikan barang, seperti hal nya yang disosialisasikan di awal mengenai beberapa cara pengolahan limbah minyak jelantah bahwasannya limbah minyak bisa dijadikan lilin, sabun dan lain sebagainya.
Kegiatan berlanjut pada sesi penyerahan jerigen sebagai bentuk simbolis mengenai penawaran solusi sistem Bank Sampah yang diberikan oleh kelompok pengabdian, tidak hanya itu terdapat beberapa barang seperti timbangan digital, buku rekap tabungan, dan corong minyak yang diberikan kelompok pengabdian kepada Ibu PKK Dusun Brau. Diharapkan pemberian barang tersebut dapat digunakan apabila kelompok Ibu PKK Dusun Brau tertarik untuk melakukan sistem Bank Sampah yang telah dipandu sebelumnya oleh kelompok pengabdian. Banyak susunan kegiatan yang telah dilalui dan ditutup dengan dokumentasi bersama sebagai bentuk penutup kegiatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H