Lihat ke Halaman Asli

Citra Rahmah Putri

Mahasiswi PPG Prajabatan Prodi Pendidikan Khusus UPI I Guru Pendidikan Khusus I

Istilah dalam Pendidikan Khusus Part 1

Diperbarui: 7 November 2022   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1.1 Guding Block; garis lurus untuk Jalan;Titik untuk Berhenti. Sumber : google.com

Bismillahirrahmanirrahim.

Berikut Istilah-istilah yang ditemui penulis di Pendidikan Khusus; Ayo sama-sama Belajar, Aku pun masih belajar dan terbatas ilmunya.

Dyslexsia merupakan hambatan dalam membaca huruf yang umumnya dialami peserta didik kesulitan Belajar. Lalu, Down Syndrome merupakan istilah yang disempatkan pada individu yang mengalami keadaan hambatan intelektual. syndrome ini disebabkan adanya kromosom 21; memiliki ciri khas muka mongoloid yaitu pada bagian wajah tampak hidung yang datar, mulut yang mengecil, lidah yang menonjol keluar, dan mata sipit ; Down Syndrome merupakan klasifikasi dari hambatan intelektual. 

Hyperactive merupakan Keadaan peserta didik apabila mengeluarkan energinya untuk melakukan sesuatu kegiatan  tanpa tujuan. Lawan dari peserta didik aktif; anak aktif itu yang melakukan sesuatu dan tahu tujuannya misal tujuannya melompat. Selanjutnya, Tantrum merupakan Keadaan yang mendeskripsikan penyandang autis yang kesulitan mengontrol emosinya disebabkan beberapa faktor misalnya, tidak nyaman sehingga bisa Marah secara tiba-tiba.

Guiding Block merupakan Jalur kuning untuk memudahkan mobilitas jalan individu hambatan penglihatan. ada tanda garis lurus artinya jalan dan tanda titik artinya berhenti. so. teman-teman kalo nemu jalur kuning ini jangan dirusak atau dipake jalurnya untuk berdagang yak. kan kasihan temen netra kita, kok teman awas ngerusak jalur mobilitas mereka. Mirisnya, beberapa Guiding Block yang ku temui penempatan tanda berhenti dan lurus dibuat asal-asalan, tanda jalanpadahal didepannya ada pohon atau tiang, Astaghfirullah.

Notes :

  • Untuk tantrum; perlu kenali situasi saat anak sebelum marah, dan saat marah, eliminasi dan lakukan tindakan  pengamatan sembari mencari tahu mengapa anak marah ; cari tahu faktor penyebabnya marah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline