Lihat ke Halaman Asli

Marlistya Citraningrum

TERVERIFIKASI

Pekerja Millennial

Sekilas Tentang Masakan Meksiko

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

134116450157364603

Dengan jenis kuliner yang bervariasi di Taipei, saya tidak pernah merasa bosan dengan satu jenis masakan. Dari burger Amerika sampai burger Selandia Baru, dari teh Earl Grey asli Inggris sampai Assam asli India, dari kopi Brasil hingga kopi Vietnam, dari pizza Italia hingga pizza Meksiko. Silakan pilih.

Kali ini, saya ingin membahas tentang masakan Meksiko.

Ada banyak restoran Meksiko di Taipei, baik itu menu set atau all-you-can-eat. Masakan Meksiko biasanya didominasi oleh jagung, kacang-kacangan, dan tomat. Jagungnya bukan jagung utuh yang kemudian dimasak menjadi nasi, melainkan diolah menjadi flatbread yang disebut dengan tortilla (diucapkan ‘tortiya’, karena dobel L dalam bahasa Spanyol dibaca ‘y’, jadi jangan membaca David Villa sebagai ‘David Vila’, melainkan ‘David Viya’). Tortilla ini kemudian digunakan sebagai bahan dasar (pembungkus) untuk makanan lain. Selain dari jagung, tortilla juga dibuat dari tepung gandum.

Tiga jenis masakan Meksiko yang (sepertinya) paling terkenal adalah burrito, taco, dan quesadilla.

Burrito adalah arem-arem (ada yang tahu?), yaitu tortilla lunak yang ada isinya kemudian digulung dan dibungkus. Persis seperti arem-arem kalau isinya nasi. Kalau menurut salah satu pemilik restoran Meksiko di Taipei, burrito asli di Meksiko isinya hanya adonan kacang-kacangan dan daging. Karena berbagai penyesuaian, burrito kemudian memiliki isi yang bervariasi: nasi, sayuran, keju, hingga potongan tomat. Burrito ini biasanya digulung dan kemudian dibungkus dengan kertas atau alumunium foil lalu disimpan di lemari es. Jika akan dimakan, burrito bisa dihangatkan dengan dikukus sebentar atau di microwave. Ukurannya kira-kita 20 cm (panjang) dengan diameter 6 cm. Setelah dihangatkan, burrito dibelah dua lalu disajikan, cara makannya tanpa menggunakan sendok/garpu. Ada juga jenis wet burrito, di mana burrito-nya tidak dibungkus dengan kertas/foil, melainkan diletakkan di piring dan disiram dengan kuah tertentu.

13411645391836205650

Taco juga bahan dasarnya tortilla, yang diisi dengan berbagai macam isian, serupa dengan burrito (namun bukan nasi). Tortilla yang bentuknya bulat dan isian di atasnya kemudian ditekuk menjadi dua untuk memudahkan cara makan. Ada juga yang langsung disajikan tanpa ditekuk. Selain yang menggunakan tortilla lunak, ada juga hard taco, yang menggunakan tortilla goreng (crisp-fried) tortilla, sehingga makannya menjadi lebih ‘kriuk’.

1341164571698950307

Quesadilla (dibaca ‘kesadiya’), memiliki komposisi utama keju dan tortilla lunak. Satu lembar tortilla digunakan sebagai alas, kemudian atasnya keju dan berbagai isian lain, kemudian dilipat atau di atasnya diberi selembar tortilla lain, dan kemudian dipanggang hingga kejunya meleleh. Setelah itu quesadilla dipotong-potong seperti pizza dan disajikan.

13411646001550682070

Taco dan quesadilla biasanya disajikan dengan salsa, saus berbahan dasar tomat. Ada banyak irisan tomat di masakan Meksiko. Salsa bisa dibuat dengan menghaluskan tomat atau sekedar memotong-motongnya menjadi kubus kecil-kecil. Side dish seperti chips (keripik jagung) juga selalu berpasangan dengan salsa.

Saus pedas? Ada banyak pilihan: jalapeno (cabai hijau), chipotle (jalapeno yang dikeringkan dengan diasapi), dan habanero (cabai merah). Tingkat kepedasannya sudah urut (dari yang biasa ke yang luar biasa). Hahaha. Sekali mencoba setetes habanero, saya langsung tersedak dan menangis di tempat. Kata si pemilik restoran, “habanero is exceptionally hot”. Hmmmm.

Masakan Meksiko cukup oke untuk lidah Indonesia karena bumbunya terasa, meski banyak asem-nya (karena banyak tomat). Saran untuk yang ingin mencoba masakan Meksiko, kali pertama cobalah burrito, lalu bandingkan dengan arem-arem. Hihihi. Dan jangan iseng-iseng mencoba habanero. Bahaya. Hahaha.

Selamat mencoba :D

-Citra

P.S. Foto koleksi pribadi saya si tukang makan :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline