Kabupaten Sragen memiliki potensi wisata di Kawasan Wisata Sangiran yang terletak di Kabupaten Kalijambe (Sugiarti et al., 2019), telah sepenuhnya diklasifikasikan sebagai Situs Warisan Dunia. Warisan Dunia (Kemenparekraf/Baparekraf RI, 2021) dengan nomor C593 (Dokumen WHC-96/Conf.201/21). Pada tahun 2021, Kawasan Wisata Sangiran akan masuk dalam peringkat 50 besar desa wisata dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Kawasan Wisata Sangiran memiliki beberapa kawasan daya tarik wisata, seperti dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2021), yang menyebutkan ada lima kawasan wisata di kawasan Sangiran, d iantaranya 1) Wisata Budaya Pasar Sangir , 2) Wisata Budaya Museum Purbakala Sangiran, 3) Wisata Seni Gejog Lesung, 4) Wisata Alam Taman Punden Tingkir, 5) Wisata Air Asin Pablengan.
Gaya khas budaya lokal Kawasan Wisata Sangiran memiliki keunikan dan nilai tersendiri yang mampu menambah nilai Kawasan Wisata Sangiran, hal tersebut tertuang dalam catatan hasil monitoring UNESCO pada Tahun 2008. Namun, Kabupaten Sragen mengalami penurunan daya tarik wisata sejak Tahun 2019, penurunan daya tarik wisata telah dipengaruhi oleh pandemic Covid-19, salah satu sektor pariwisata yang terdampak adalah Kawasan Wisata Sangiran.
Pengembangan endogen (endogenous development) menjadi perspektif yang direkomendasikan untuk melakukan pembangunan suatu wilayah. Gagasan utama dari paradigma endogenous development ini menunjukkan bahwa sistem produksi di suatu negara tumbuh dan meningkat melalui pengembangan potensi wilayah didaerah maupun di kota dengan didorong oleh investasi dari perusahaan dan aktor publik, namun tetap berada dibawah pengawasan/kontrol masyarakat lokal (Vazquez-Barquero, 2002).
Pengembangan endogen (endogenous development) yang dapat dilakukan di studi kasus ini yaitu peningkatan daya saing (Compettiveness), kebijakan pemerintah, difusi inovasi, organisasi produksi fleksibel, budaya pembangunan dan institusi yang mendukung dan wilayah perkotaan sebagai pendukung.
Selanjutnya peran Aktor lokal dalam studi kasus ini. Menjadikan wilayah studi kasusu ini pengengembangan kawasan. Dan akhirnya kesejateraan sosial masyarakat terpenuhi seperti kebutuhan fisiologis, otonomi dan kebebasan dan kebutuhan sosial.
Metode yang di lakukan dalam artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif, yang dimana penelitian ini menggunakan bahan data sekunder dengan studi kepustakaan. Yaitu litelatur -- litelatur seperti jurnal, dan buku yang berkaitan dengan pembahasan ini. Jurnal yang digunakan yaitu JURNAL DARMA AGUNG,Vol. 30, No. 3, (2022) Desember : 253-271.
Melalui jenis penelitian deskripsikan secra sistemastis, terperinci, mendalam dan faktual mengenai penerapan endogenous development dalam kegiatan pengembangan kawasan dalam meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. Lokasi penelitian ini berada di Kawasan Wisata Sangiran Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen Jawa Tengah.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bagaimana dan apa proses pengembangan kawasan wisata sangiran kabupatan Sragen?
Pengembangan kawasan wisata Sangiran menawarkan peluang tertentu untuk meningkatkan daya saing dan daya tarik wisatawan. Proses pengembangan destinasi wisata didasarkan pada endogenous development dari Vazques Barquero yang terdiri dari strategi peningkatan daya saing dan kreativitas unggulan, peran kebijakan pemerintah, sosialisasi kegiatan inovasi yang diterapkan, dan penciptaan produksi yang fleksibel melalui parameter. Kontribusi Organisasi dan Budaya, pembangunan, kelembagaan lokal dan perkotaan yang merupakan kontribusi dari sektor pendukung.