Lihat ke Halaman Asli

Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Diperbarui: 16 Januari 2025   09:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : https://stock.adobe.com/search/images?k=paksi 

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang di dalamnya terdapat nilai yang mencakup kehidupan setiap masyarakat Indonesia. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara serta lambang negara, karena disetiap silanya berisi jati diri bangsa Indonesia. Seperti halnya pada sila pertama "Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki makna tersendiri, yaitu bahwa Indonesia tediri dari berbagai agama, suku dan budaya yang dirangkul oleh satu negara. Semua diikat oleh sila pertama ini, jika digambarkan seperti piramida, sila pertama berada dipuncak piramida, hal tersebut karena sila pertama menjiwai serta mengikat sila-sila berikutnya dan menjadi tonggak awal persatuan dan kesatuan. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara pada masa Orde Lama sempat digeser oleh paham NASAKOM. Paham ini dominan karena partai yang paling berkuasa adalah Partai Komunis Indonesia (PKI). Tetapi pada masa Reformasi sampai sekarang kedudukan Pancasila masih konsisten sebagai dasar negara yang di dalamnya mengandung nilai kehidupan dan cita-cita bangsa. Selain itu, Pancasila memiliki fungsi sebagai pandangan hidup bangsa dan menjadi jati diri bangsa Indonesia.

Jika dikaitkan dengan era globalisasi saat ini perkembangan ilmu pendidikan dan teknologi berdasarkan cita-cita bangsa Indonesia yang termuat pada pembukaan UUD 1945 pada alinea keempat menjelaskan bahwa, mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Hal tersebut berdasar pada Pancasila sebagai dasar negara. Pancasila sendiri merupakan dasar dari segala hal, termasuk pengembangan ilmu pendidikan dan teknologi. Pada sila "Ketuhanan Yang Maha Esa" memiliki nilai pengembangan ilmu di dalamnya. Setiap insan merupakan makhluk yang beragama dan disetiap agama diajarkan bahwa sesuatu yang terlahir pasti akan mengalami kematian, dan kematian merupakan jalan untuk menuju kehidupan yang berikutnya. Pada sila "Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab" memiliki nilai pengembangan ilmu yang menjelaskan bahwa, setiap manusia merupakan makhluk yang membutuhkan pendidikan berupa akhlak dan adab yang baik kepada siapa saja. Pada sila "Persatuan Indonesia" memiliki nilai pengembangan ilmu yang menjelaskan bahwa, penanaman jiwa nasionalisme pada setiap jenjang pendidikan sangatlah dibutuhkan, mengingat Indonesia sendiri merupakan bangsa yang besar dan terdiri dari berbagai kebudayaan yang berbeda, oleh karena itu penanaman jiwa nasionalisme pada semua jenjang pendidikan sangatlah dibutuhkan. Pada sila "Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan" memiliki nilai pengembangan ilmu, seperti contohnya pada lingkungan kampus, di dalamnya terdapat organisasi mahasiswa yang pastinya mengadakan rapat tahunan atau diskusi. Kegiatan tersebut merupakan bentuk pengembangan ilmu oleh mahasiswa dalam hal bermusyawarah untuk mencapai mufakat. Pada sila "Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia" memiliki nilai pengembangan ilmu yang menjelaskan bahwa, keadilan tanpa memandang sosial, ras, maupun suku merupakan tujuan bangsa Indonesia, oleh karena itu pentingnya pengembangan ilmu haruslah merata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline