Lihat ke Halaman Asli

CITRA FITRIA SARI

Npm : 2013034015

Esai: Pengaruh Perubahan Iklim terhadap Bahaya Covid-19 yang Mengancam Kesehatan Dunia

Diperbarui: 19 Desember 2020   20:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Akhir - akhir ini planet kita seolah menjadi sebuah langganan musibah. Bahkan tak sedikit diantaranya yang memakan korban jiwa termasuk Indonesia. Miris nya lagi bencana tersebut sebagian besar adalah terjadi pada ruang lingkup hidrometeorologi atau bencana yang dipengaruhi oleh cuaca hal ini tak lain dan tak bukan adalah disebabkan oleh climate change atau perubahan iklim.

Perubahan iklim dapat mengakibatkan berbagai bencana global, mulai dari cuaca ekstrem, bencana alam, krisis pangan, berkurang nya sumber air bersih bahkan dapat pula berakibat pada kesehatan. Beberapa bulan yang lalu dunia telah diporak porandakan oleh adanya wabah covid-19. Covid-19 merupakan suatu virus yang dapat menular melalui bersentuhan, bahkan udara sekalipun. Virus ini sangat berbahaya yang berakibat pada gangguan pernafasan manusia bahkan telah banyak korban jiwa akibat ganas nya virus ini.

Tanpa kita sadari terjadinya perubahan iklim di muka bumi mempengaruhi kesehatan manusia, mulai dari disebabkan nya suhu udara yang tidak stabil, keadaan tubuh yang sulit beradaptasi dengan perubahan cuaca, polusi udara bahkan dapat dengan cepat menularkan berbagai virus yang menyebabkan suatu penyakit

Perubahan iklim memang tidak secara langsung mengakibatkan virus covid-19 atau yang biasa kita kenal dengan nama virus corona, namun perubahan iklim yang dapat menyebabkan pemanasan global sehingga iklim di dunia semakin menghangat dan meningkatkan varibilitas dalam pola cuaca di bumi akan menyebabkan semakin mudah untuk menularkan penyakit dari berbagai Negara termasuk penyebaran virus covid-19 ini.

Salah satu Ilmuwan Inggris menyatakan telah mengembangkan sebuah model yang dapat memprediksi berkembangnya wabah penyakit zoonosis atau infeksi yang ditularkan dari hewan kepada manusia, atau sebaliknya, seperti hal nya virus corona yang diduga berasal dari hewan kelelawar yang sering di konsumsi masyarakat wuhan, cina. Prediksi tersebut dilihat dari perubahan iklim.

Para ilmuwan tersebut mendeskripsikan bahwa temuan mereka merupakan suatu kemajuan yang besar untuk memahami cara berkembanganya penyakit dari hewan ke manusia. Mereka mengatakan, temuan ini dapat membantu pemerintah untuk mengatasi atau bersiap siaga ketika negaranya sedang dilanda wabah atau penyakit yang  masuk ke negaranya. 

Sebelum adanya covid-19, telah di analisis oleh World Health Organization (WHO) sebagai badan kesehatan dunia bahwa perubahan iklim memiliki dampak bagi kesehatan manusia. Sebagai contoh polusi udara yang menyebabkan beberapa penyakit seperti jantung, dan gangguan pernapasan. Penyakit ini merupakan sebuah penyakit yang berdampak langsung bagi penderita covid-19. Meskipun sangat sulit untuk memprediksi mengenai perubahan iklim dan penyebaran virus covid-19 dimasa yang akan datang, hal ini disebabkan karena kompleks nya interaksi antara alam, manusia dan iklim. Namun dari beberapa fluktasi tahunan pada beberapa penyebaran virus menular seperti flu, epidemi historis, demam kuning hal ini sudah dapat memberikan petunjuk bahwa perubahan iklim akan dapat mengakibatkan penyebaran virus lebih cepat.

Perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem serta perubahan kelembapan udara akan berpengaruh terhadap species fauna dan ekosistem dunia. Peran manusia sangat penting dalam mengatasi hal ini. Perubahan dimasa depan dalam aktivitas manusia yang di dorong oleh perubahan iklim menyebakan semakin meningkatnya kemungkinan virus dapat menyebar dari species hewan ke manusia. Seperti hal nya virus covid-19, yang merupakan infeksi yang disebabkan oleh novel virus corona SARS-CoV-2 lompatan virus antar species inilah yang menyebabkan manusia kehilangan kekebalan tubuhnya.

Menurut sebuah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), "Perubahan iklim, salah satu perubahan lingkungan global yang sekarang sedang berlangsung, diperkirakan memiliki berbagai dampak terhadap terjadinya penyakit menular pada populasi manusia." Guna mengurangi terjadinya kemungkinan pandemic dimasa yang akan datang, manusia harus bijak dalam mengelola sumber daya alam. Bahkan pemerntah telah mencetuskan instrument Indonesia Climate Change Trust Fund  (ICTTF). ICCTF merupakan sebuah instrumen utama Pemerintah Indonesia yang bertujuan mengurangi intensitas emisi dan emisi gas rumah kaca (GRK) melalui tindakan pembangunan rendah karbon serta adaptasi terhadap perubahan iklim. Instrumen ini berupaya untuk mengintegrasikan beberapa isu yang berbicara mengenai perubahan iklim ke dalam sebuah rencana Pembangunan tingkat nasional, provinsi maupun regional serta melaksanakan inisiatif mengenai mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. 

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan iklim memiliki dampak terhadap kesehatan dunia terutama species manusia. Iklim yang semakin hangat menyebabkan berbagai penyakit dan penyebaran virus dari berbagai dunia. Salah satu virus yang berbahaya yang dapat berakibat lebih vatal karena perubahan iklim adalah virus corona/covid-19.

Mengingat adanya bukti bahwa virus covid-19 ini terpapar dari hewan ke manusia maka perubahan iklim dapat mengakibatkan penyebaran virus ini melalui aktivitas manusia itu sendiri. Mulai dari habitat hewan yang di rusak manusia atau bahkan interaksi yang terjalin antara hewan dan manusia itu sendiri. Manusia harus dapat mengontrol intteraksi nya dengan alam, tidak mengeksploitasi secara berlebihan, memanfaatkan apa yang memang seharusnya dapat di manfaatkan serta memperhatikan hakikat pembangunan agar bumi ini selalu terjaga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline